PIKIRAN RAKYAT - Indonesia telah mendaftar untuk mengikuti program uji coba global (solidarity trial) untuk vaksin Virus Corona atau COVID-19 yang dikoordinasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"WHO akan menyusun protokol (mengenai uji coba vaksin), rasanya sudah final, nanti akan disebarkan. Kita sudah mendaftarkan diri untuk solidarity trial vaccine ini," kata koordinator nasional WHO di Indonesia, Irmansyah seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Menurut dia, sebagaimana uji coba obat-obatan COVID-19, solidarity trial untuk vaksin bertujuan mempercepat proses pemeriksaan dan penentuan vaksin untuk penyakit akibat Virus Corona jenis baru (SARS-CoV-2).
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Azan Magrib Jakarta dan Sekitarnya, Minggu 17 Mei 2020
Umumnya, proses pengembangan vaksin butuh waktu sekitar belasan tahun, sementara menurut Irmansyah, saat penentuan vaksin Ebola, peneliti membutuhkan waktu kurang lebih empat tahun.
"COVID-19 ini ditemukan mungkin akhir tahun lalu, dan (virus) berhasil diisolasi mungkin awal tahun ini atau akhir tahun lalu, dan vaksin itu sudah ditargetkan tidak lebih dari satu tahun atau tahun ini," Irmansyah yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Itu adalah percepatan yang luar biasa, sangat menjanjikan," ujarnya.
Baca Juga: Donald Trump Ancam Putus Hubungan dengan Tiongkok karena Virus Corona, Kritikus: Itu Hanya Alibi
WHO, melalui laman resminya menyebutkan, saat ini ada sekitar 120 vaksin yang telah diusulkan dari berbagai negara di dunia untuk COVID-19.
Namun, hanya enam vaksin yang telah memasuki uji klinis dan 70 lainnya masih menjalani evaluasi praklinis. Uji klinis merupakan tahapan vaksin dapat diuji coba ke manusia.