Ukraina Luncurkan Pasukan Tentara IT untuk Bidik Sistem Dunia Maya Rusia

- 27 Februari 2022, 12:50 WIB
Ilustrasi tentara IT yang akan diluncurkan oleh Ukraina.
Ilustrasi tentara IT yang akan diluncurkan oleh Ukraina. /TheDigitalArtist/Pixabay

PR DEPOK - Ukraina disebut akan membentuk pasukan tentara IT untuk memerangi Rusia di dunia maya, menurut Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov.

Ukraina telah memanggil para hacker negara untuk membantu melindungi infrastruktur penting.

Para hacker Ukraina itu juga ditugaskan untuk melakukan misi mata-mata dunia maya terhadap pasukan Rusia.

Baca Juga: Jujutsu Kaisen 0 The Movie Rilis Trailer Terbaru, akan Tayang di Bioskop Indonesia 16 Maret 2022

"Kami sedang menciptakan pasukan IT," tulis Fedorov dikutip PR Depok dari Channel News Asia.

"Akan ada tugas untuk semua orang. Kami terus berjuang di front cyber. Tugas pertama adalah pada saluran untuk spesialis cyber," sambungnya.

Dalam sebuah saluran Telegram Ukraina, telah mencantumkan situs web 31 bisnis besar Rusia dan organisasi negara.

Hal itu termasuk raksasa energi Gazprom, produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil, tiga bank dan beberapa situs web pemerintah.

Baca Juga: Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal Balistik di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina, Ikut Terprovokasi?

Kremlin.ru, situs resmi Kremlin dan kantor Presiden Rusia Vladimir Putin, telah dimatikan pada hari Sabtu dalam serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi.

Perangkat lunak penghapus data berbahaya ditemukan beredar di Ukraina minggu lalu.

Hal tersebut telah menyerang ratusan komputer, menurut para peneliti di perusahaan keamanan siber ESET.

Kecurigaan pun jatuh pada Rusia, yang telah berulang kali dituduh melakukan peretasan terhadap Ukraina dan negara-negara lain.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Tetap akan Pindahkan Makam Vanessa Angel: Daddy Pengen Mengadzankan

Para korban perangkat lunak penghapus data itu termasuk lembaga pemerintah dan lembaga keuangan.

Inggris dan Amerika Serikat mengatakan peretas militer Rusia berada di balik serentetan serangan DDoS pekan lalu.

Secara singkat membuat situs perbankan dan pemerintah Ukraina offline sebelum invasi Rusia.

Namun telah ditegaskan oleh Rusia sendiri, mereka membantah tuduhan Inggris dan Amerika itu.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah