PR DEPOK - Invasi yang dilakukan Rusia pada 24 Februari 2022 lalu kini mengakibatkan terjadinya perang antara Ukraina dan Rusia.
Konflik tersebut telah mengakibatkan kondisi Ukraina menjadi kacau, sehingga warga setempat harus mengungsi demi menyelamatkan diri.
Salah satu warga Ukraina yang terlibat dalam peperangan dengan Rusia itu adalah Denis dari Chernivtsi.
Sebelum terlibat perang, Denis meminta anak dan istrinya agar menyelamatkan diri dengan menyebrang ke perbatasan dan mengungsi ke Polandia.
Setelah melawati malam yang sulit, ia baru tiba di Medyka untuk memastikan bahwa istri dan anak-anaknya yang datang dari Ukraina aman.
Namun pria berusia 30 tahun itu tak kunjung melihat keluarga usai menunggu di Medyka semalaman.
Dia menjelaskan bahwa sang istri dan anaknya mengungsi dengan menaiki bus, lantaran cuaca dingin tak memungkinkan mereka untuk berjalan kaki.
"Mereka telah berada di perbatasan selama lebih dari 24 jam. Awalnya, mereka ingin menyebrang dengan berjalan kaki, tapi sulit sampai akhirnya mereka menemukan bus. Setidaknya (di dalam bus) tidak sedingin di luarm" ujar Denis seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera.
Denis menduga keluarganya itu masih dalam perjalanan, dan memutuskan untuk menunggu mereka untuk bertemu sebelum ikut kembali berperang melawan tentara Rusia.
Tak hanya itu, ia juga mengaku bahwa ayahnya pernah ikut berperang di Afghanistan, sehingga ayahnya mengetahui betul kondisi peperangan.
Baca Juga: Cara Cek Bansos BPNT 2022 Online Lewat HP Pakai KTP untuk Dapat Bantuan Rp600 Ribu
"Ayah saya bertempur di Afghanistan dan dia tahu seperti apa perang itu. Dia siap mengorbankan hidupnya untuk Uni Soviet. Sekarang dia siap mengorbankan hidupnya untuk Ukraina melawan kekuatan baru Rusia," tuturnya menjelaskan.
Meski tak sedikit pihak memperdebatkan narasi konflik antara Ukraina dan Rusia, tetapi Denis meyakini bahwa semua orang pasti dapat melihat dan menilai sendiri sikap Rusia terhadap negaranya sekarang ini.
"Ini sebuah paradoks, tapi semua orang bisa melihat apa yang dilakukan Rusia. Mereka merebut Krimea, Donbas, sekarang mereka menginginkan Kharkiv," ucap Denis.
Menyadari bahwa negaranya tengah dalam ancaman, ia pun menyiapkan diri untuk ikut bertarung dalam peperangan melawan Rusia.
Akan tetapi ia ingin memastikan terlebih dahulu bahwa istri dan anaknya telah berada di tempat yang aman.
Dia mengaku tak segan mengangkat senjata apabila musuh mulai mendekat dan menyerang kampung halamannya di Chernivtsi.
Sebab menurutnya, tak ada lagi yang bisa membela negara atau kampung halamannya, selain mereka sendiri selaku warga Ukraina.
"Jika mereka mendekati rumah kami, kami harus kembali berjuang melawan. Perlu waktu lama bagi kami bekerja untuk membangun negara ini, bahkan hingga harus pergi jauh, dan sebagiannya tetap tinggal. Jika semua orang pergi (dari Ukraina), siapa yang akan membela negara kita?," katanya menambahkan.***