"Singkatnya, kami menyarankan bahwa liquiritin harus diuji coba dulu pada manusia yang menderita COVID-19 untuk mengetahuinya," kata para peneliti.
Baca Juga: Viral Pelaku Perundungan Bocah di Sulsel Berseragam PLN, PLN: Dia Bukan Pegawai Kami
Selain itu mereka juga menyarankan bahwa senyawa tersebut berpotensi memiliki fungsi antivirus hepatitis B dan HIV.
Di daratan Tiongkok, obat yang termasuk tradisional ini telah diberikan pada 90 persen pasien Virus Corona atau COVID-19, namun belum terlihat bukti kemanjurannya.
Saat ini para ilmuwan di seluruh dunia tengah berlomba untuk mengembangkan perawatan dan vaksin untuk penyakit yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, Tiongkok akhir tahun lalu.
Baca Juga: Terlalu Santai di Rumah, Pengusaha Brasil Asyik Mandi Saat Ikut Telekonferensi Bersama Presiden
COVID-19 masih menyebar ke seluruh dunia, dan telah menginfeksi lebih dari 3,6 juta orang dan membunuh lebih dari 253.000 orang.***