Layangkan Kecaman pada Nuklir Milik Putin yang Dianggap Tidak Dapat Diterima, AS dan NATO Pertimbangkan Sanksi

- 28 Februari 2022, 09:32 WIB
Amerika Serikat (AS) dan NATO, mempertimbangkan sanksi dan melayangkan kecaman terhadap nuklir Putin yang dianggap tidak bisa diterima.
Amerika Serikat (AS) dan NATO, mempertimbangkan sanksi dan melayangkan kecaman terhadap nuklir Putin yang dianggap tidak bisa diterima. /Kolase Vladimir Putin dan Nuklir/Reuters.

PR DEPOK – Layangkan kecaman pada nuklir milik Putin yang dianggap tidak dapat diterima, AS NATO pertimbangkan sanksi.

Amerika Serikat atau AS, dan NATO, mengecam perintah Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak dapat diterima.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan tidak akan mengesampingkan penerapan sanksi baru pada sektor energi Rusia.

Baca Juga: Vladimir Putin Tempatkan Penangkal Nuklir dalam Siaga saat Barat Berunjuk Rasa di Belakang Ukraina

Dalam menyatakan perintahnya untuk mempersiapkan senjata nuklir Rusia yang akan meningkatkan kesiapan peluncuran, Putin mengutip ‘pernyataan agresif’ dari sekutu NATO dan sanksi luas yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat.

Maka dari itu, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan kepada program Face The Nation CBS, bahwa tindakan Putin telah meningkatkan konflik dan tidak dapat diterima.

Thomas Greenfield mengatakan Amerika Serikat terus mencari tindakan baru dan bahkan lebih keras terhadap negara Rusia.

Baca Juga: PPKM Luar Jawa Bali Kembali Diperpanjang hingga 14 Maret 2022, Airlangga Hartarto Sampaikan Pesan Ini

Tak hanya Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield, di Pentagon, seorang pejabat senior pertahanan AS juga menggambarkan hal yang sama, yaitu perintah nuklir Putin sebagai eskalasi, dan mengatakan itu akan jauh lebih berbahaya jika memainkan kekuatan namun terjadi kesalahan perhitungan, bisa membuat segalanya jauh lebih berbahaya.

Halaman:

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah