Apoteker AS Laporkan Hasil Menjanjikan dari Uji Vaksin Virus Corona

- 20 Mei 2020, 16:00 WIB
Perusahaan bioteknologi Moderna di Cambridge, AS
Perusahaan bioteknologi Moderna di Cambridge, AS /New York Times

PIKIRAN RAKYAT - Perusahaan bioteknologi asal AS Moderna melaporkan hasil awal yang menjanjikan dari tes klinis pertama vaksin eksperimental untuk Virus Corona yang dilakukan pada sejumlah kecil sukarelawan Senin, 18 Mei 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs New York Times Rabu, 20 Mei 2020 perusahaan yang berbasis di Cambridge, Massachusetts mengatakan, kandidat vaksin, mRNA-1273, menunjukkan respons kekebalan setelah diuji kedelapan orang.

"Data sementara Fase 1 ini, menunjukkan bahwa vaksinasi dengan mRNA-1273 menimbulkan respons kekebalan terhadap infeksi virus," kata Kepala Petugas Medis Moderna, Tal Zaks.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Lahirnya Hari Kebangkitan Nasional yang Diusung oleh Boedi Oetomo

"Data ini memperkuat keyakinan kami bahwa mRNA-1273 memiliki potensi untuk mencegah COVID-19 dan mengembangkan kemampuan kami untuk memilih dosis untuk uji coba," ujar Zaks.

Moderna, yang didirikan sembilan tahun lalu, mengatakan vaksin 'secara umum aman dan dapat ditoleransi dengan baik' dan bahwa pasien hanya akan menderita ruam atau rasa sakit akibat suntikan.

Dalam sebuah konferensi pers, Kepala Eksekutif Moderna, Stephane Bancel mengatakan bahwa mRNA-1273 memiliki kemungkinan tinggi untuk memberikan perlindungan dari Virus Corona.

Baca Juga: WHO Mulai Lakukan Penyelidikan Independen terhadap Penanganan Virus Corona hingga Asal-usulnya

"Kami sangat bahagia atas data sementara yang kami peroleh ini," tutur Bancel tentang uji Fase 1.

Pemerintah AS telah menginvestasikan hampir setengah miliar dolar dalam pengembangan kandidat vaksin Moderna.

Pemerintah AS bekerja sama dengan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular yang dipimpin oleh Anthony Fauci dan National Institutes of Health untuk pengembangan vaksin Virus Corona.

Baca Juga: Tiongkok Sindir Donald Trump yang Ancam Hentikan Pendanaan untuk WHO

Uji coba Fase 2, dengan 600 subjek, telah menerima lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan Moderna mengatakan mereka harus memulai kuartal ini.

Uji coba Fase 3, yang terbesar dan paling penting untuk memvalidasi kemanjuran vaksin, harus dimulai pada Juli 2020.

"Tim Moderna terus fokus bergerak secepat mungkin untuk memulai studi Fase 3 pada bulan Juli," imbuh Bancel.

Baca Juga: Bossman Mardigu: Virus Corona Sengaja Diciptakan Industri Farmasi Penentang Donald Trump

Berdasarkan hasil parsial Fase 1, Moderna mengatakan mereka tidak akan lagi memakai dosis tertinggi karena dosis yang lebih rendah tampaknya memberikan efek.

Stephen Evans, profesor pharmacoepidemiology di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan ia masih meragukan penemuan hasi uji awal tersebut.

"Harus dicatat bahwa studi Fase 1 hanya mampu menunjukkan vaksin yang hanya memicu respons antibodi dan harus diperkirakan kisaran dosis yang sesuai," ucap Evans.

Baca Juga: Viral Aksi Kirim Satu Ton Bawang Merah Ke Rumah Mantan Pacar Agar Menangis

"Jika uji coba sampai ke Fase 3 lalu selesai, akan diketahui apakah vaksin benar-benar mencegah penyakit COVID-19." katanya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x