PR DEPOK - Rusia mengecam negara-negara yang telah memutuskan untuk memasok senjata untuk Ukraina dalam menghadapi perlawanan Rusia.
Seperti diketahui, sesaat sebelum penyerangan terhadap Ukraina, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memperingatkan kepada siapapun yang hendak ikut campur masalah Rusia-Ukraina, maka mereka akan menerima konsekuensi luar biasa yang tidak pernah terlihat dalam sejarah.
Namun, belum lama ini Uni Eropa dikabarkan telah memutuskan untuk membiayai pembelian dan pengiriman senjata dan peralatan lainnya ke Ukraina. Senjata-senjata yang dipasok ke Ukraina dilaporkan bernilai 450 juta euro atau sekitar Rp 7,2 triliun.
Senjata-senjata mematikan yang dipasok Uni Eropa mencakup amunisi, sistem pertahanan udara dan sistem anti-tank.
Sementara itu, kategori senjata tidak mematikan yang dipasok di antaranya bahan bakar, helm balistik, peralatan pelindung pribadi, serta kotak P3K.
Keputusan Uni Eropa itu rupanya mendapat kecaman keras dari Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia.
Dalam pernyataan resminya pada Senin kemarin, Rusia meminta negara-negara yang memasok senjata untuk Ukraina bersiap untuk bertanggung jawab dan menerima konsekuensinya.
“Warga Uni Eropa dan struktur yang terlibat dalam memasok senjata mematikan dan bahan bakar dan pelumas ke Angkatan Bersenjata Ukraina akan bertanggung jawab atas segala konsekuensi dari tindakan tersebut dalam konteks operasi militer khusus yang sedang berlangsung (di Ukraina)," demikian kata kementerian tersebut, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al-Arabiya.