Angka Pernikahan di China Menurun Tajam, Tingkat Kelahiran Kini Mencapai Level Terendah

- 1 Maret 2022, 14:38 WIB
Ilustrasi angka pernikahan di China yang turun tajam.
Ilustrasi angka pernikahan di China yang turun tajam. /Unspplash @lanty

Sebuah undang-undang baru-baru ini berjudul 'Hukum China tentang perlindungan hak dan kepentingan perempuan' memperlakukan perempuan sebagai entitas selain laki-laki yang membutuhkan "pertimbangan dan perlindungan khusus" menurut China Law Translate (CLT).

CLT adalah proyek penerjemahan yang dijalankan oleh Jeremy Daum, Anggota Yale Law Tsai Center.

Baca Juga: Hubungan dengan Karen Vendela Kandas setelah 5 Tahun, Boy William: Nggak Ada yang Salah dari Dia, Kita Happy

Undang-undang lain yang disebut, 'Hukum Promosi Pendidikan Keluarga' menyerukan perempuan untuk memainkan "peran khusus" mereka dalam mempromosikan nilai-nilai keluarga orang-orang Tiongkok, untuk menetapkan apa yang dianggap oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) sebagai "situasi keluarga yang positif."

Pejabat PKC juga mengambil tindakan lain seperti melarang aborsi dan vasektomi, mencoba untuk membalikkan konsekuensi dari kebijakan satu anak.

Penyelidikan Washington Post pada bulan Desember menemukan bahwa 12 rumah sakit di Shanghai, Beijing, dan Guangzhou tidak lagi melakukan vasektomi, yang membuat banyak pasangan muda kecewa.

Langkah-langkah yang diambil hampir tidak memiliki dampak nyata pada peningkatan angka kelahiran, seperti yang terlihat dari data pemerintah.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Asian News International (ANI)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah