"Tujuan saya untuk menghadapi pasukan Rusia bersama dengan saudara-saudara saya dari Ukraina,” ucapnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye pada Rabu, 2 Maret 2022.
Pasalnya, kesempatan untuk membalas dendam pada Rusia di tempat selain Suriah terlalu sayang untuk dilewatkan bagi beberapa pemberontak.
Diketahui, akibat terdapat perjanjian gencatan senjata antara pemerintah al-Assad yang didukung Rusia dengan para pemberontak telah membatasi dari masing-masing pihak meluncurkan serangan balasan.
Senada dengan Abu TOW, Alaa Qatarmez adalah seorang sersan di tentara Suriah hingga 2012. Ia membelot dari al-Assad dan berencana ingin pergi berjuang ke Ukraina.
“Kami memiliki warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak, yang terbunuh oleh serangan Rusia, jadi mereka (Rusia) harus diperangi di manapun di dunia ini,” ujarnya.
Baca Juga: Perintahkan Invasi Ukraina, Joe Biden Klaim Vladimir Putin Salah Pilih Lawan
Seperti banyak pemberontak dan mantan pejuang lainnya, Qatarmez telah mencari bantuan untuk bepergian ke Ukraina melalui grup Facebook.
“Saya mencoba menghubungi kedutaan Ukraina untuk pergi, atau setidaknya pejuang di sana. Saya ingin memberi mereka beberapa pengalaman yang kami dapatkan selama perang”
“Kami memiliki dendam lama terhadap Rusia, yang tidak bisa dihapus oleh sejarah. Saya sangat menantikan hari ketika Rusia akan runtuh,” kata Qatarmez.