Washington sejauh ini memberlakukan beberapa sanksi, termasuk terhadap Putin dan bank sentral, setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina.
Langkah-langkah tersebut, termasuk sanksi terhadap pihak yang memiliki hubungan dengan Sberbank, VTB, Rosneft dan Layanan Keamanan Federal (FSB).
Surat kabar The Washington Post, memberitakan, daftar orang-orang yang disiapkan oleh Gedung Putih dan Departemen Keuangan akan tumpang tindih dengan beberapa dari mereka yang dikenai sanksi oleh Uni Eropa, termasuk Alisher Usmanov, pemilik konglomerat besi dan baja.
Sebelumnya, Uni Eropa (UE) menjatuhkan sanksi pada 26 orang terkemuka atas invasi Rusia ke Ukraina, pada Senin 1 Maret 2022.
Sanksi ini termasuk di dalamnya oligarki dan pebisnis yang aktif di sektor minyak, perbankan dan keuangan.
Namun, beberapa orang yang termasuk dalam daftar, belum digunakan AS untuk memberlakukan sanksi, termasuk Nikolay Tokarev, kepala eksekutif raksasa energi Transneft, Dmitry Chernyshenko, wakil perdana menteri Rusia, dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan bahwa sanksi AS pada akhirnya akan simetris dan saling memperkuat dengan sekutu dan mitra AS.
Washington telah berulang kali memperingatkan bahwa pihaknya siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Moskow atas invasinya ke Ukraina.