Melarikan Diri dari Konflik, Pengungsi Ukraina Rentan Menjadi Korban Perdagangan Manusia di Eropa

- 3 Maret 2022, 17:25 WIB
Ilustrasi pengungsi Ukraina.
Ilustrasi pengungsi Ukraina. /Jurnal Ngawi /Gambar dokumentasi TASS Kementrian Pertahanan Rusia

Mereka juga memperingatkan, geng-geng kriminal diketahui memiliki 'pijakan' di negara-negara tetangga dan akan menunggu untuk menyerang, memanfaatkan krisis yang terjadi di Ukraina untuk melakukan perdagangan manusia.

Lauren Agnew, pakar kebijakan perdagangan manusia di badan amal tersebut, mengatakan konflik di Ukraina "sangat mengkhawatirkan" bagi mereka yang bekerja untuk memerangi perdagangan manusia, dan memperingatkan pemerintah di seluruh Eropa untuk "memperhatikan bahaya tambahan yang sekarang kita hadapi".

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio 4 Maret 2022: Tekanan Mental Mulai Meningkat Akhir-akhir Ini

“Kami berurusan dengan individu yang sangat rentan, dan pedagang manusia akan melihat krisis ini sebagai peluang bisnis untuk memperdagangkan orang di seluruh Eropa,” katanya kepada The Independent, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com.

Agnew menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus penyelundup mungkin menawarkan pengungsi Ukraina transportasi melintasi perbatasan atau ke negara-negara Eropa lainnya.

Setelah itu, mereka akan memerintahkan agar para pengungsi membayar sejumlah besar uang untuk perjalanan, memaksa mereka berutang dan pada belas kasihan geng.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, 4 Maret 2022: Pulau Jawa Umumnya Diprediksi Hujan Ringan

Agnew meminta pemerintah Eropa untuk 'meningkatkan upaya' untuk menemukan dan mencegah kejahatan mengingat situasinya, dan pada pemerintah Inggris untuk meningkatkan perlindungan domestiknya bagi korban perbudakan modern, memperingatkan bahwa kemungkinan akan ada peningkatan korban Ukraina di bulan yang akan datang.

Dalam indikasi lain dari risiko perdagangan, cabang Rumania dari Misi Keadilan Internasional (IJM), sebuah LSM yang bekerja untuk memerangi perdagangan manusia, mengatakan sedang mempersiapkan 'peningkatan kerentanan dan risiko perdagangan orang' sebagai akibat dari konflik. 

“Untuk mempersiapkannya, kami secara proaktif mengembangkan pesan di mana para korban dapat meminta bantuan dalam bahasa Ukraina dan Rumania. Kami akan bekerja sama dengan mitra lokal untuk membagikan informasi ini dalam beberapa hari mendatang," katanya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x