Rusia-Ukraina Akhirnya Sepaham Soal Koridor Kemanusiaan untuk Evakuasi Warga Sipil, Termasuk Gencatan Senjata?

- 4 Maret 2022, 08:05 WIB
Rusia-Ukraina akhirnya sepaham soal koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil, termasuk gencatan senjata dalam negosiasi putaran kedua.
Rusia-Ukraina akhirnya sepaham soal koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil, termasuk gencatan senjata dalam negosiasi putaran kedua. /Pixabay/jorono/

PR DEPOK - Setelah perang selama delapan hari, akhirnya pada Kamis malam, 3 Maret 2022, Ukraina dan Rusia mencapai kata sepaham untuk bersama membuka koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil.

Memasuki negosiasi putaran kedua di tengah perang, Ukraina dan Rusia sepaham dalam perjanjian untuk gencatan senjata sementara selama proses evakuasi warga sipil.

Bahkan, penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan pihak Rusia setuju untuk berbicara lagi dalam negosiasi putaran kedua, setelah sepaham tentang koridor kemanusiaan untuk evakuasi para warga sipil.

"Kami sangat menyesal, kami tidak mendapatkan hasil yang kami harapkan," kata Podolyak, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Sabah.

Baca Juga: POPULER HARI INI: dr. Eva Sebut Indonesia Lebih Menderita hingga Ridho Illahi Putus dari Dinar Candy

Sebelum kata sepaham itu datang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta Rusia menghentikan perang, sekaligus menekan pentingnya kedua negara untuk bicara tanpa prasyarat.

Akhirnya, Moskow dan Kyiv memulai pembicaraan negosiasi putaran kedua di Belarus barat pada hari yang sama, itu terjadi setelah Vladimir Putin menelpon Emmanuel Macron, Presiden Prancis untuk menegaskan kembali tuntutan negaranya.

Adapun pembicaraan berlangsung di Belarus barat, yang mana Rusia diwakili penasihat presiden Vladimir Medinsky dan Ukraina diwakili kepala partai yang berkuasa, David Arachamija.

Baca Juga: Jokowi Tegur Isi Grup WhatsApp TNI-Polri, Ngabalin: Nasionalisme Bisa Dikalahkan Penceramah Radikal

Setelah negosiasi putaran kedua itu, kedua belah pihak sepaham untuk memilih Brest di Belarus barat sebagai tempat pembicaraan, sekaligus Rusia merencanakan koridor keamanan untuk perjalanan delegasi Ukraina.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah