Enam Bulan Sejak Penarikan Pasukan, AS Minta Bantuan untuk Membawa Warga Afghanistan yang Melarikan Diri

- 5 Maret 2022, 11:41 WIB
Ilustrasi warga Afghanistan - AS menyebut bahwa mereka membutuhkan bantuan negara lain untuk membawa warga Afghanistan yang melarikan diri dari negaranya.
Ilustrasi warga Afghanistan - AS menyebut bahwa mereka membutuhkan bantuan negara lain untuk membawa warga Afghanistan yang melarikan diri dari negaranya. /Pixabay

PR DEPOK – Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menyebut bahwa mereka masih membutuhkan negara-negara lain untuk membawa warga Afghanistan yang melarikan diri dari tanah air mereka tahun lalu.

Pernyataan itu dikeluarkan AS setelah enam bulan penarikan Washington yang kacau ketika kelompok garis keras Taliban mengambil kendali Afghanistan.

Washington telah mendesak mitranya untuk membawa warga Afghanistan yang tidak memenuhi syarat untuk dimukimkan kembali di AS.

Sedangkan mereka yang memenuhi syarat menghadapi proses imigrasi yang panjang dan rumit.

Baca Juga: Jelang Pemilihan Presiden Korea Selatan, Korea Utara Kembali Uji Coba Rudal Balistik

"Kami melakukan panggilan dengan rekan-rekan internasional, dengan sekitar 60 negara setiap minggu, dan kami selalu mengingatkan mereka tentang pentingnya mereka berpartisipasi dalam upaya internasional ini," kata pejabat itu kepada wartawan.

"Kami memiliki upaya internasional di Afghanistan selama 20 tahun. Sekarang kami harus memiliki upaya internasional untuk pemukiman kembali bagi warga Afghanistan yang keluar dari Afghanistan," tambahnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Ada ribuan warga Afghanistan di Eropa, Timur Tengah dan di tempat lain yang telah menunggu berbulan-bulan untuk dimukimkan kembali.

Baca Juga: Periksa Saksi Baru dari Kasus Kematian Tangmo Nida, Polisi Sebut Kapal Dikemudikan Tanpa izin

Pejabat itu membuat pernyataan setelah mengunjungi fasilitas transit untuk warga Afghanistan di ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi.

Terjadi protes langka oleh ratusan warga Afghanistan yang diadakan di sana bulan lalu, mengkritik proses pemukiman kembali selama berbulan-bulan dan menyerukan untuk segera dikirim ke AS.

Pejabat itu mengatakan permintaan maaf ditawarkan kepada warga Afghanistan dalam pertemuan di fasilitas tersebut untuk berapa lama.

Baca Juga: Harap Diperhatikan, Berikut 5 Adab Membaca Alquran Bagi Umat Muslim

Mereka juga mengungkapkan bahwa langkah untuk membuat mereka yang memenuhi syarat untuk memasuki AS akan meningkat setelah semua orang di sana didokumentasikan, yang diperkirakan akan segera terjadi.

Ada sekitar 12.000 warga Afghanistan yang ditahan di lokasi UEA, di mana beberapa ribu akan memenuhi syarat untuk dimukimkan kembali di AS.

Sementara warga Afghanistan yang tidak memenuhi kriteria tetapi telah melakukan perjalanan dengan beberapa penerbangan sewaan pribadi yang disetujui oleh Gedung Putih akan juga akan dimukimkan kembali.

Baca Juga: Sebut Ada Diskriminasi dan Akses ke Medianya Dibatasi, Rusia Blokir Facebook

Tidak jelas negara mana yang akan membawa mereka yang tidak memiliki jalur ke Amerika Serikat.

"Kami hanya melakukan percakapan awal dengan beberapa rekan internasional kami," kata pejabat itu.

Warga Afghanistan kemudian mengatakan bahwa mereka merasa sedih setelah kunjungan pejabat tersebut, yang menurut mereka tidak memberikan kejelasan tentang pemukiman kembali mereka, termasuk berapa lama lagi mereka akan berada di sana.

Baca Juga: Warganya Menentang Serangan ke Ukraina, Kremlin Minta Rusia Bersatu dengan Vladimir Putin

Pejabat itu mengatakan kepada media bahwa diharapkan semua warga Afghanistan di UEA akan dimukimkan kembali pada Agustus, tetapi belum ada cara untuk memastikannya.

AS telah mengambil 85.000 warga Afghanistan sejak pertengahan Agustus lalu ketika Barat menarik diri setelah dua dekade perang di Afghanistan dan runtuhnya pemerintah yang didukung Barat.

Para diplomat mengatakan pemukiman kembali yang berkepanjangan itu menambah tekanan pada hubungan yang sudah tegang antara UEA dan AS, yang merupakan mitra keamanan dan ekonomi yang dekat.

Baca Juga: Benarkah Bawang Putih dan Beras Merah bisa Atasi Masalah Kolesterol? Berikut Penjelasannya

"Orang-orang Emirat tidak merasa Afghanistan adalah tanggung jawab mereka dan ingin pengungsi keluar," kata seorang diplomat Eropa, yang meminta namanya tidak disebutkan.

Pejabat itu mengakui bahwa orang-orang Emirat frustrasi dengan betapa lambatnya proses itu tetapi mengatakan bahwa menampung orang-orang Afghanistan adalah inisiatif UEA.

Otoritas UEA tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah