Sentimen Anti-Rusia Meningkat Akibat Invasi ke Ukraina, Kemenlu Rusia Kirim Peringatan

- 7 Maret 2022, 14:50 WIB
Ilustrasi unjuk rasa menuntun Rusia menghentikan invasi ke Ukraina.
Ilustrasi unjuk rasa menuntun Rusia menghentikan invasi ke Ukraina. /Matti/Pexels

PR DEPOK - Otoritas Rusia mengirimkan peringatan kewaspadaan kepada setiap individu warga negaranya di luar negeri terhadap Russophobia akibat invasi ke Ukraina.

Menanggapi peningkatan Russophobia di luar negeri, Moskow mengatakan sejauh ini telah mendokumentasikan beberapa insiden terkait serangan dibantu oleh pemerintah negara asing dengan menargetkan warga negara dan produk Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia mencatat adanya kampanye diskriminasi yang diaktifkan atau disetujui secara terbuka oleh pemerintah negara-negara tertentu.

Baca Juga: Soroti Kasus Crazy Rich Affiliator Binary Option, Denny Darko: Mereka Menunjukkan Kekayaan untuk Jualan

“Kami telah memperhatikan tingkat Russophobia yang belum pernah terjadi sebelumnya di beberapa negara asing dalam konteks operasi militer khusus di Ukraina"

"Yakinlah, kami mencatat semua insiden ini," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Kementerian menyebutkan insiden di negara-negara Eropa seperti Jerman, Polandia, dan Italia dilaporkan dari media sosial maupun media massa dengan terdokumentasikan berbagai penghancuran toko yang menjual produk Rusia.

Baca Juga: Cara Daftar BLT 2022 Online via HP Bermodal KTP, Dapatkan Bansos PKH, BPNT hingga Anak Sekolah

Dalam insiden lainnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The East African pada Senin, 7 Maret 2022, pengemudi truk Rusia dan Belarusia turut diserang di Jerman, Polandia, dan Italia.

“Banyak mobil dengan pelat nomor Rusia rusak. Hooligan menyerang misi diplomatik Rusia di Irlandia, Kanada, Lithuania, Polandia, Swedia, Estonia"

“Kami memperingatkan bahwa semua insiden seperti itu sedang didokumentasikan. Materi yang sesuai akan diserahkan kepada lembaga yang kompeten untuk penilaian hukum, dan mereka yang bertanggung jawab akan dibawa ke tanggung jawab sesuai dengan hukum saat ini," tuturnya.

Baca Juga: Unggah Potret Anak Pertama yang Lebih Mirip Indra Priawan, Nikita Willy: Kayaknya Aku Cuma Mesin Fotokopi

Sentimen anti-Rusia atau Russophobia merupakan sebuah spektrum keragaman dari sikap negatif, kebencian dan penghakiman terhadap Rusia, mulai dari warga negara, produk hingga budayanya.

Awal mula berkembangnya sentimen anti-Rusia ini pada Perang Dingin dan digunakan sebagai unsur perang politik melawan Uni Soviet.

Peningkatan Russophobia datang setelah pemungutan suara pada pertengahan pekan lalu di Majelis Umum PBB yang mengutuk Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Baca Juga: Presiden Volodymyr Zelensky Angkat Sumpah Usai Rusia Bantai Warga Sipil Ukraina yang Coba Melarikan Diri

Amerika Serikat beserta negara-negara sekutunya dengan gencar melayangkan berbagai sanksi yang dinilai memberatkan pemerintah, oligarki, hingga rakyat Rusia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: East African


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah