Studi Baru: Covid-19 Ternyata Bisa Picu Penyusutan Otak dan Merusak Jaringannya

- 8 Maret 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Covid-19. Covid-19 di RI Kamis 3 Maret 2022 Bertambah 37.259 Kasus, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur Terbanyak.
Ilustrasi Covid-19. Covid-19 di RI Kamis 3 Maret 2022 Bertambah 37.259 Kasus, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur Terbanyak. /Rikrisnandar/Pixabay

Penyusutan terutama terjadi di area yang terkait dengan penciuman.

Mereka yang memiliki Covid-19  akan kehilangan 1,8 persen tambahan gyrus parahippocampal, wilayah utama untuk penciuman, dan tambahan 0,8 persen dari otak kecil, dibandingkan dengan subjek kontrol.

Pemrosesan sinyal yang terganggu di area tersebut dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan penciuman.

Mereka yang terinfeksi juga biasanya mendapat skor lebih rendah pada tes keterampilan mental daripada individu yang tidak terinfeksi.

Baca Juga: Menag Berencana Undang Paus Fransiskus untuk Sapa Umat Katolik Indonesia secara Langsung

Skor yang lebih rendah dikaitkan dengan hilangnya jaringan otak yang lebih besar di bagian otak kecil yang terlibat dalam kemampuan mental.

Efeknya lebih terasa pada orang tua dan mereka yang dirawat di rumah sakit karena penyakit ini.

Tetapi masih terlihat jelas juga pada orang lain yang infeksinya ringan atau tanpa gejala, menurut penelitian tersebut.

Pemindaian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah perubahan otak ini permanen atau sebagian reversibel.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah