PR DEPOK - Amerika Serikat melarang negara lain untuk melakukan impor minyak dan energi lainnya dari Rusia di tengah situasi invasi di Ukraina.
Langkah ini dilakukan sebagai simbolis dalam menghukum Moskow karena telah menyerang Ukraina.
Tapi dampak lain kemungkinan harga minyak mentah berisiko lebih tinggi di tengah gangguan pasokan.
Pada hari yang sama, Inggris juga sepakat akan menghapus kegiatan impor minyak dari Rusia pada akhir tahun.
Sementara Uni Eropa yang bergantung kepada sumber daya energi Rusia diberi waktu dalam mengajukan proposal pembebasan diri dari ketergantungan bahan bakar fosil Rusia sebelum 2030.
Amerika Serikat sebenarnya bukan importir utama minyak dari Rusia. Namun mereka merasa kebal dari dampak larangan tersebut.
Seperti yang diketahui Rusia adalah salah satu produsen minyak terbesar. Tapi menurut AS membela Ukraina sepadan dengan risiko kehilangan pasokan minyak.
Baca Juga: Konflik di Ukraina Meluas? Rusia Siap Perang Lawan Inggris karena Alasan Ini