Starbucks dan McDonald's Mulai Tinggalkan Rusia, Larangan Impor Minyak Jadi Hukuman Berat

- 9 Maret 2022, 11:27 WIB
Starbuck menyusul McDonald's untuk meninggalkan Rusia.
Starbuck menyusul McDonald's untuk meninggalkan Rusia. /Unsplash/@fovenka

PR DEPOK - Larangan Amerika Serikat atas impor minyak Rusia telah meningkatkan hukuman untuk Rusia atas invasi ke Ukraina.

Karena hal itu juga, beberapa brand-brand besar perlahan mulai meninggalkan Rusia akibat tekanan hukuman terhadap invasi ke Ukraina.

Seperti halnya McDonald's dan Starbucks yang mulai menutup gerainya di Rusia akibat invasi yang tak menunjukkan akan berhenti.

Baca Juga: Konflik di Ukraina Kian Kacau, Pasukan Rusia Disebut akan Meratakan Kyiv dalam Hitungan Hari

McDonald's yang merupakan simbol kapitalisme yang dibuka di Rusia saat Uni Soviet jatuh perlahan mulai menutup gerainya.

Sementara kedai kopi Starbucks akan menutup tokonya untuk sementara waktu.

Kemudian Pepsi akan berhenti menjual merek minuman ringannya dan Coca-Cola juga menghentikan bisnisnya di negara itu.

Baca Juga: Selalu Ceria, 5 Zodiak Ini Dikenal Paling Bahagia

Sementara itu AS memberlakukan larangan langsung pada impor energi Rusia.

Hal ini memicu kenaikan lebih lanjut dalam harga minyak, yang naik sekitar 4 persen pada hari Selasa.

Harga telah melonjak lebih dari 30 persen sejak serangan Rusia dimulai pada 24 Februari.

Baca Juga: Perluas Hukuman Rusia, AS Resmi Hentikan Impor Minyak, Gas, hingga Batu Bara

Rusia yang merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia, telah memperingatkan biaya akan meroket lebih lanjut jika Barat menerapkan larangan itu.

Terlepas dari ancaman itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan Presiden Vladimir Putin perlu menghadapi konsekuensi atas serangannya.

"Rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya pada mesin perang Putin," ucap Joe Biden dikutip PR Depok dari CNA.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah