Partai Oposisi di Inggris Desak Boris Johnson untuk Tangguhkan Penjualan Senjata ke AS

- 3 Juni 2020, 13:00 WIB
POTRET Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.*
POTRET Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.* /AFP/File / Ben STANSALL

PR DEPOK - Tekanan kembali menimpa Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson untuk menangguhkan penjualan senjata Inggris dan peralatan anti huru-hara ke Amerika Serikat (AS) setelah partai-partai oposisi mendukung seruan dari kelompok HAM untuk campur tangan.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Independent Rabu, 3 Juni 2020 sekretaris perdagangan internasional, Emily Thornberry mengatakan akan memalukan bagi Inggris apabila terus memasok senjata bagi AS.

Mengingat saat ini Donald Trump bersiap-siap untuk mengerahkan militer AS untuk menahan protes yang terjadi di sana atas pembunuhan George Floyd.

Baca Juga: Balita Dilarang, Lansia dan Pedagang Dibatasi Waktu untuk Gunakan KRL

Thornberry mengatakan, "Jika ini adalah pemimpin lain, di negara lain mana pun di dunia, penangguhan ekspor semacam itu adalah yang paling tidak bisa kami harapkan dari pemerintah Inggris sebagai tanggapan atas tindakan mereka (AS), dan aliansi bersejarah kami dengan Amerika Serikat bukan alasan untuk mengelak dari tanggung jawab itu sekarang."

Partai-partai lain juga mendukung seruan embargo senjata dan penyelidikan, dengan Demokrat Liberal mengatakan langkah itu perlu, mengingat bukti bahwa senjata digunakan untuk merepresi warga sipil yang tidak bersenjata.

Green Party mengatakan lisensi perlu ditangguhkan "segera" dan SNP mengatakan akan "tidak kekurangan kemunafikan" untuk menutup mata terhadap peristiwa yang tengah terjadi.

Baca Juga: Mike Pompeo Akan Pertimbangkan Warga Hong Kong untuk Bisa Tinggal di AS

Catatan pemerintah menunjukkan bahwa Inggris memberikan lisensi ekspor senilai jutaan pound untuk penjualan gas air mata, perisai, peluru karet, dan senjata kecil lainnya ke AS.

Peraturan pemerintah Inggris sendiri mengatakan ekspor semacam itu tidak boleh dilanjutkan di mana mereka kemungkinan akan digunakan untuk "represi internal".

Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh The Independent, Amnesty International memimpin seruan penangguhan lisensi, bersamaan dengan Kampanye Melawan Perdagangan Senjata.

Baca Juga: PKI Dikabarkan Rayakan Ulang Tahun ke-100 yang Diiringi Dentuman Musik, Simak Faktanya

Hingga Selasa, 2 Juni 2020 malam para pemohon petisi telah mengumpulkan ribuan tanda tangan yang menyerukan embargo, dengan kampanye penulisan surat kepada anggota parlemen yang juga diselenggarakan di media sosial.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x