Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut mengonfirmasi penculikan itu.
“ Fedorov, seorang wali kota yang dengan berani membela Ukraina dan anggota komunitasnya," ujarnya.
Ia menyebutkan tindakan Rusia itu menjadi bukti kelemahan mereka.
"Ini jelas merupakan tanda kelemahan penjajah. Mereka telah pindah ke tahap teror baru di mana mereka mencoba untuk secara fisik menghilangkan perwakilan dari otoritas lokal Ukraina yang sah," katanya.
Tidak hanya itu, penculikan yang dilakukan Rusia merupakan tindak kejahatan demokrasi.
“Penangkapan Wali Kota Melitopol oleh Rusia merupakan kejahatan, tidak hanya terhadap orang tertentu, terhadap komunitas tertentu, dan tidak hanya terhadap Ukraina. Ini adalah kejahatan terhadap demokrasi itu sendiri. Tindakan penjajah Rusia akan dianggap seperti teroris ISIS,” katanya.
Menyusul insiden itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengeluarkan pernyataan yang mengecam Rusia atas pelanggaran berat norma dan prinsip hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, serta pelanggaran hak asasi manusia lainnya oleh militer Rusia.
“Di antara pelanggaran berat tersebut adalah penculikan Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov,” kata kementerian itu.