Studi Baru Menemukan Hubungan Suplemen Minyak Ikan dengan Gangguan Irama Jantung

- 12 Maret 2022, 18:35 WIB
Sebuah studi baru menemukan hubungan suplemen minyak ikan dengan gangguan irama jantung, ini lengkapnya.
Sebuah studi baru menemukan hubungan suplemen minyak ikan dengan gangguan irama jantung, ini lengkapnya. /Pexels/Leohoho/

PR DEPOK - Dalam sebuah studi baru menemukan suplemen omega-3 atau minyak ikan dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan mengembangkan fibrilasi atrium pada orang dengan lipid darah tinggi.

Menurut studi baru oleh European Society of Cardiology, bahwa suplemen omega-3 yang dikenal minyak ikan dikaitkan dengan irama jantung

Temuan studi baru ini dipublikasikan di European Heart Journal - Cardiovascular Pharmacotherapy dalam sebuah jurnal dari European Society of Cardiology (ESC).

"Saat ini, suplemen minyak ikan diindikasikan untuk pasien dengan trigliserida plasma tinggi untuk mengurangi risiko kardiovaskular," kata penulis studi baru itu, Dr Salvatore Carbone dari Virginia Commonwealth University, AS.

Baca Juga: Usai Indra Kenz dan Doni Salmanan, Denny Darko Meramal 3 Inisial Nama Segera Ditangkap Beruntun!

"Karena tingginya prevalensi trigliserida dalam populasi, mereka dapat diresepkan secara umum. Sebagai catatan, asam lemak omega-3 dosis rendah tersedia tanpa resep, tanpa perlu resep," kata Carbone.

Dilansir dari laman NDTV, beberapa uji klinis menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko fibrilasi atrium, gangguan irama jantung.

Orang dengan gangguan tersebut memiliki kemungkinan lima kali lebih besar terkena stroke.

Artinya, studi baru ini menguji formulasi yang berbeda dari asam lemak omega-3 pada dosis yang berbeda.

Baca Juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-17 : Wali Kota Melitopol Diculik oleh Pasukan Vladimir Putin

Oleh karena itu, para peneliti telah melakukan meta-analisis komprehensif dari uji coba terkontrol secara acak untuk menjawab pertanyaan apakah minyak ikan secara konsisten terkait dengan peningkatan risiko fibrilasi atrium.

Adapun analisis tersebut mencakup lima uji coba terkontrol secara acak yang menyelidiki efek suplementasi asam lemak omega-3 pada hasil kardiovaskular.

Peserta memiliki trigliserida tinggi dan berisiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular atau memiliki penyakit kardiovaskular.

Sebanyak 50.277 pasien menerima minyak ikan atau plasebo dan ditindaklanjuti antara 2 dan 7,4 tahun. Dosis minyak ikan bervariasi dari 0,84 g hingga 4 g per hari.

Baca Juga: Terancam Somasi Gegara Hina Fuji, Denise Chariesta Tantang Haji Faisal: Kalo Laporin, Mereka Pansos!

Para peneliti menemukan bahwa suplementasi asam lemak omega-3 dikaitkan dengan peningkatan risiko fibrilasi atrium yang signifikan dibandingkan dengan plasebo dengan rasio tingkat kejadian 1,37 ( interval kepercayaan 95 persen 1,22-1,54; p<0,001).

Dr. Carbone mengatakan bahwa studi kami menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan dikaitkan dengan risiko fibrilasi atrium yang lebih besar secara signifikan pada pasien dengan risiko kardiovaskular yang tinggi.

"Meskipun satu uji klinis menunjukkan efek suplementasi kardiovaskular yang menguntungkan, namun risiko fibrilasi atrium harus dipertimbangkan," ujarnya.

Kemudian harus diresepkan terutama pada individu yang rentan untuk mengembangkan gangguan irama jantung," tambah Carbone.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x