Gelombang Demonstrasi Penolakan Rasisme Merebak, Warga Tiongkok Minta Australia Hentikan Hal Serupa

- 8 Juni 2020, 12:42 WIB
KOMUNITAS Asia telah memperingatkan wisatawan Tiongkok untuk tidak datang ke pantai Australia.*
KOMUNITAS Asia telah memperingatkan wisatawan Tiongkok untuk tidak datang ke pantai Australia.* /The Chronicle/

PR DEPOK - Warga Asia di Australia menyuarakan ajakan kepada pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama mengakhiri sikap rasisme sistematis di negara dengan ibu kota Canberra itu.

Mereka juga memperingatkan warga Asia lainnya agar tidak ikut berpartisipasi sehingga tidak mengalami tindakan rasisme.

Isu ini muncul seiring maraknya gelombang demonstrasi di berbagai negara untuk menolak rasisme terkait kematian George Floyd setelah dilututi selama sembilan menit oleh Derek Chauvin.

Baca Juga: Kampanye Akbar Pilkada 2020 Digelar Secara Online, KPU: Maksimal 9 Jam 

Floyd merupakan warga kulit hitam, yang tewas saat ditangkap polisi berkulit putih di Kota Minneapolis, Amerika Serikat pada 25 Juli 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs The Chronicle Senin, 8 Juni 2020, aksi protes menolak insiden bernuansa rasisme ini berlangsung di Australia pada Sabtu meskipun ada larangan polisi terkait pencegahan wabah virus vorona. Perlakuan yang dialami suku pribumi Aborigin menjadi fokus utama.

Seorang warga keturunan Tiongkok, Bernie, mengatakan Australia mirip kondisi di Malaysia, yang pernah mengalami sentimen anti-Tiongkok pada 1970-an.

Dia melihat sentimen anti-Tiongkok muncul usai merebaknya wabah virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Disnakertrans Jabar Akan Awasi Norma Ketenagakerjaan di Tempat Kerja Sambut AKB 

“Alasan keluarga saya migrasi dari Malaysia karena sentimen anti-Tiongkok oleh pemerintah Malaysia dan dituangkan dalam aturan main saat itu,” kata Bernie.

“Saya melihat level rasisme di Australia kembali ke level yang pernah saya alami pada 1970-an,” ujarnya.

Seperti diberitakan Reuters, wabah virus Corona merebak di Kota Wuhan, Tiongkok bagian tengah pada Desember 2019.

“Saya pernah mengalami pelecehan di sarana transportasi publik dan pusat perbelanjaan,” kata dia.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Disebut Meminta Masyarakat untuk Ikhlaskan Dana Haji Dipakai Pemerintah, Simak Faktanya 

Lembaga HAM Australia melaporkan pada Mei bahwa satu dari empat orang yang melaporkan pelecehan mengatakan menjadi target karena Covid-19.

Warga Asia menjadi target sikap rasisme di Australia pada awal merebaknya wabah Covid-19 meskipun mereka tidak pernah ke Tiongkok.

Pada April, dilaporkan sekelompok orang mengganggu dua orang siswa keturunan Tiongkok ketika mereka pulang ke rumah di Melbourne.

Seorang siswa asal Hong Kong juga melaporkan mengalami pemukulan di wajah di Hobart karena memakai masker wajah pada awal pandemi.

Baca Juga: Filter Rokok yang Beredar di Indonesia Dikabarkan Mengandung Protein Darah Babi, Simak Faktanya 

Seorang siswa keturunan Tiongkok namun kelahiran Australia, Si Mei (20), pernah diganggu sekelompok pelajar perempuan di kereta api karena memakai masker, “Mereka meneriakkan kata-kata bernada rasis secara agresif."***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: the chronicle


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x