Raja Batu Bara dan Pupuk Rusia Khawatir Krisis Pangan Global Akibat Invasi Moskow ke Ukraina

- 14 Maret 2022, 16:55 WIB
Potret Unit Penjaga Perbatasan Negara Ukraina rusak akibat penembakan pasukan Rusia di wilayah Kyiv, Ukraina, 24 Februari 2022.
Potret Unit Penjaga Perbatasan Negara Ukraina rusak akibat penembakan pasukan Rusia di wilayah Kyiv, Ukraina, 24 Februari 2022. /Reuters

"Peristiwa di Ukraina benar-benar tragis. Kami sangat membutuhkan perdamaian," ujar Melnichenko, 50, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Sabah.

Melnichenko yang mendirikan Uralchem, produsen amonium nitrat terbesar Rusia yang berbasis di Zug, Swiss, dan SUEK, produsen batu bara utama Rusia menyebutkan, salah satu korban krisis ini adalah pertanian dan pangan.

Baca Juga: Meliput Perang di Ukraina, Pembuat Film Lepas AS Tewas Ditembak Mati Tentara Rusia

"Itu sudah menyebabkan melonjaknya harga pupuk yang tidak lagi terjangkau petani," katanya.

Melnichenko mengatakan rantai pasokan yang sudah terganggu oleh Covid-19 sekarang bahkan lebih tertekan.

"Sekarang ini akan menyebabkan inflasi pangan yang lebih tinggi di Eropa dan kemungkinan kekurangan pangan di negara-negara termiskin di dunia," katanya.

Baca Juga: Soal Pelantikan Kepala Otorita IKN dan Kemah Jokowi, Sammy: Banyak Banget Gimmick Rezim Ini

Pria berkebangsaan Rusia tetapi lahir di Belarus dan memiliki ibu Ukraina itu mengatakan sangat terpukul atas peperangan ini.

"Sebagai orang Rusia berdasarkan kebangsaan, Belarusia sejak lahir dan Ukraina karena darah, saya merasa sangat sakit dan tidak percaya menyaksikan saudara-saudara berkelahi dan sekarat," ujarnya.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat, dua kekuatan nuklir terbesar dunia.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah