PR DEPOK - Ratusan patung dan plakat simbol rasisme diduga menjadi sasaran amukan massa Black Lives Matters di Inggris.
Hal itu diungkapkan oleh dewan yang dikelola Partai Buruh merilis ulasan mengenai peringatan dugaan tersebut setelah penggulingan patung pedagang budak Edward Colston di Bristol, Inggris akhir pekan lalu.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror Rabu, 10 Juni 2020 para aktivis telah menunjuk 60 patung dan plakat di lebih dari 30 kota, dan beberapa diantara mereka juga menyerukan pergantian nama jalan.
Baca Juga: Fitur 'Click to Chat' Diduga Jadi Celah Kejahatan Siber, Pihak WhatsApp Berikan Jawaban
Patung memorial 'Topple the Racist' menjadi daftar patung yang menjadi sasaran publik untuk digulingkan.
Patung sebagai sebuah simbol menjadi titik fokus bagi demonstran Black Lives Matter yang memprotes kematian George Floyd di Minneapolis pada 25 Mei 2020.
Sekitar 3.000 pengunjuk rasa berkumpul di Oxford untuk menuntut universitas melepas patung imperialis Cecil Rhodes di fasad Oriel College.
Baca Juga: Angka Reproduksi Efektif Virus Corona Depok di Bawah 1
Terdengar nyanyian dari kumpulan orang itu, "jatuhkan, jatuhkan" dan "tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian" pada saat Laura Stewart berbicara.
Laura Stewart mengatakan kepada para demonstran, "Sudah waktunya untuk merekonsiliasi sistem kami, untuk merekonsiliasi infrastruktur dan kurikulum di Oxford dan di mana pun lainnya."