60 Patung Simbol Rasis di 30 Kota Inggris Diduga Jadi Sasaran Para Demonstran Black Lives Matter

- 10 Juni 2020, 14:19 WIB
Para pengunjuk rasa berlutut di atas patung Edward Colston
Para pengunjuk rasa berlutut di atas patung Edward Colston /Aljazeera

PR DEPOK - Ratusan patung dan plakat simbol rasisme diduga menjadi sasaran amukan massa Black Lives Matters di Inggris.

Hal itu diungkapkan oleh dewan yang dikelola Partai Buruh merilis ulasan mengenai peringatan dugaan tersebut setelah penggulingan patung pedagang budak Edward Colston di Bristol, Inggris akhir pekan lalu.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror Rabu, 10 Juni 2020 para aktivis telah menunjuk 60 patung dan plakat di lebih dari 30 kota, dan beberapa diantara mereka juga menyerukan pergantian nama jalan.

Baca Juga: Fitur 'Click to Chat' Diduga Jadi Celah Kejahatan Siber, Pihak WhatsApp Berikan Jawaban

Patung memorial 'Topple the Racist' menjadi daftar patung yang menjadi sasaran publik untuk digulingkan.

Patung sebagai sebuah simbol menjadi titik fokus bagi demonstran Black Lives Matter yang memprotes kematian George Floyd di Minneapolis pada 25 Mei 2020.

Sekitar 3.000 pengunjuk rasa berkumpul di Oxford untuk menuntut universitas melepas patung imperialis Cecil Rhodes di fasad Oriel College.

Baca Juga: Angka Reproduksi Efektif Virus Corona Depok di Bawah 1

Terdengar nyanyian dari kumpulan orang itu, "jatuhkan, jatuhkan" dan "tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian" pada saat Laura Stewart berbicara.

Laura Stewart mengatakan kepada para demonstran, "Sudah waktunya untuk merekonsiliasi sistem kami, untuk merekonsiliasi infrastruktur dan kurikulum di Oxford dan di mana pun lainnya."

Para pengunjuk rasa duduk dengan satu kepalan tangan di udara selama delapan 46 detik-durasi tersebut mengarah pada durasi George Floyd ditindih dengan lutut oleh Derek Chauvin.

Baca Juga: Semua Ibu Hamil Dikabarkan Dapat Bansos Rp 3 Juta dari Pemerintah, Simak Faktanya

Kanselir Shadow dan Anggota Parlemen Oxford Timur Anneliese Dodds mengatakan, "Kehadirannya merupakan simbol nyata rasisme dan prasangka bagi banyak orang. Jelas ada konsensus besar untuk menghapusnya."

Juru bicara pendidikan Lib Dem, Oxford West dan Abingdon MP Layla Moran mengatakan, "Sudah waktunya untuk menghapus hal-hal ini."

Oriel College mengatakan, "Kami terus memperdebatkan masalah yang diangkat oleh kehadiran di situs kami contoh warisan yang diperebutkan terkait dengan Cecil Rhodes."

Baca Juga: WHO Sebut Kasus Virus Corona Kian Genting, Rekor Kenaikan Tertinggi Capai 136 Ribu Per Hari

Peringatan Ratu Victoria di Leeds disemprot dengan tulisan grafiti: 'Black Lives Matter', 'BLM', 'menjajah', 'mendidik' dan 'pemilik budak' kemarin.

Selain itu, Menteri Dalam Negeri Priti Patel dikatakan telah melakukan pembicaraan 'tegas' dengan kepala polisi Bristol Andy Marsh, setelah para petugas tidak melakukan intervensi setelah patung Colston digulingkan.

Boris Johnson hari ini mengatakan kepada para menteri.

Baca Juga: Dokter Reisa Berbagi Saran Penggunaan Masker yang Baik dan Benar

"Mereka yang memimpin tidak bisa mengabaikan kedalaman emosi yang telah dipicu." kata juru bicaranya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x