Desak Kutuk Invasi Rusia, China Minta NATO Introspeksi Diri

- 18 Maret 2022, 14:00 WIB
Pejabat China meminta NATO untuk bercermin dan introspeksi diri sebelum mendesak Beijing mengutuk invasi Rusia terhadap Ukraina.
Pejabat China meminta NATO untuk bercermin dan introspeksi diri sebelum mendesak Beijing mengutuk invasi Rusia terhadap Ukraina. /REUTERS/Carlos Garcia Rawlins.

PR DEPOK - China meminta NATO untuk bercermin dan introspeksi diri sendiri sebelum mendesak Beijing mengutuk invasi Rusia.

Kritik tersebut keluar dari salah satu pejabat China yang menanggapi sindiran sinis dari Sekjen NATO, Jens Stoltenberg yang ingin Beijing berperan aktif dalam konflik Rusia dan Ukraina.

Pejabat China itu menganggap desakan dari NATO untuk mengutuk invasi Rusia terhadap Ukraina adalah bentuk ceramah yang tidak penting.

"Kita tidak perlu ceramah tentang keadilan dari para penyalahguna hukum internasional," ujar pejabat China yang tidak disebutkan namanya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Baca Juga: Kremlin Membantah Pembicaraan Damai Rusia dan Ukraina Alami Kemajuan Signifikan

Menurutnya, NATO hanya mengucapkan omong kosong karena selama ini berusaha terus memperbesar basis operasi mereka.

NATO juga disebut telah berusaha melakukan 'invasi' dengan menaruh pasukan di berbagai negara negara yang semakin ahri semakin banyak.

"NATO terus memperluas cakupan geografisnya dan perlu memiliki refleksi diri yang baik," katanya secara tegas.

Baca Juga: Badan Antariksa Eropa Turut Tangguhkan Rusia dalam Misi Penjelajahan ke Mars

Sebelumnya, Stoltenberg mengatakan China memiliki kewajiban sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri perang di Ukraina.

China yang yang merasa terus didesak oleh NATO, yang dianggap punya peran atas perang Rusia-Ukraina jelas tidak terima.

Menurut Beijing, invasi Rusia bisa dihindari jika NATO sebelumnya tidak memaksakan Ukraina untuk masuk ke dalam Pakta Pertahanan mereka.

Baca Juga: Bukan Invasi ke Ukraina, Vladimir Putin Klaim Sanksi Negara Barat ke Rusia karena Ini

China juga mengungkit sejarah kelam NATO yang sempat melakukan pemboman ke kedutaan besar China di Serbia pada 1999.

Pada peristiwa penjatuhan Bom di Beograd yang diklaim tidak disengaja itu, setidaknya 3 wartawan tewas.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah