Namun dia mengatakan bahwa tugas tersebut bukanlah sesuatu yang akan dilakukan oleh pemerintah asing.
"Upaya itu akan dilakukan dari dalam Kremlin," katanya.
"Intelijen Rusia kemungkinan satu-satunya yang tersisa yang mampu menyebarkan untuk membunuh orang,” tambahnya.
Baca Juga: Tepati Janjinya, Aleix Espargaro Lempar Helm ke Tribun Penonton, Ini Pemenangnya
Racun sebelumnya telah dilakukan Kremlin melalui agen Novichok yang digunakan sebagai sarana untuk membuang tokoh seperti Alexei Navalny yang diracun pada Agustus 2020.
Putin kemudian dituduh melakukan serangan itu, tetapi ada juga kasus yang lebih dekat ke rumah di Salisbury di mana agen ganda diracuni dengan zat era Soviet yang sama.
Selain itu, pada Mei tahun lalu seorang detektif berjuang untuk hidup akibat serangan Novichok di Salisbury.
Baca Juga: Lirik Lagu coNEXTion (Age of Light) - NCT U dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Det Sergei Nick Bailey secara medis pensiun setelah dia terkontaminasi di rumah Sergei dan Yulia Skripal.
Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov diidentifikasi oleh Inggris sebagai dalang percobaan pembunuhan agen ganda Skripal, 69, dan putrinya Yulia, 33, dengan mengoleskan Novichok di gagang pintu rumah mereka di Salisbury, Wiltshire.***