Pesawat nahas itu mengangkut 132 orang, termasuk di dalamnya ada sembilan kru, dan hingga kini belum diketahui kabarnya.
Beredar gambar di media sosial China, terlihat kobaran api di atas perbukitan, dan beberapa warga setempat menemukan puing-puing pesawat di lokasi jatuhnya pesawat.
Adapun jatuhnya pesawat berada di Guangxi merupakan daerah yang diapit oleh Yunnan dan Guangdong di wilayah selatan China, berbatasan langsung dengan negara Vietnam.
Baca Juga: Cair Maret 2022, Ini Syarat dan Cara Daftar Bansos PBI agar jadi Peserta BPJS Kesehatan Gratis
Lebih lanjut, Kunming dan Guangzhou selama pandemi Covid-19, memang telah menjadi pintu utama penerbangan internasional untuk tujuan China, termasuk penerbangan dari Indonesia.
Karantina wajib dilakukan bagi pengguna penerbangan internasional di kedua kota tersebut, sebelum perjalanan ke kota besar lain di China.
Adapun termasuk Beijing hingga kini belum membuka jalur penerbangan internasional secara langsung.
Jatuhnya pesawat tersebut ialah kecelakaan udara terburuk pertama di China, sejak jatuhnya pesawat di Yinchun, Provinsi Heilongjiang, pada 2010 lalu.
Meski begitu, otoritas penerbangan China merilis pada 19 Februari 2022, bahwa waktu penerbangan sipil yang aman berhasil melampaui 100 juta jam, menjadi catatan terbaik bagi sejarah industri penerbangan sipil China.***