AS Terapkan Larangan Perjalanan ke Negaranya terhadap Pejabat China yang Dicurigai Terlibat dalam Kasus Uighur

- 22 Maret 2022, 15:03 WIB
ILUSTRASI - Beberapa pejabat China mendapat larangan perjalanan oleh AS karena dicurigai terlibat telah menindas Uighur dan minoritas lain.
ILUSTRASI - Beberapa pejabat China mendapat larangan perjalanan oleh AS karena dicurigai terlibat telah menindas Uighur dan minoritas lain. /REUTERS/Thomas Peter/

PBB mengatakan setidaknya satu juta orang Uighur telah ditahan di apa yang disebut pusat kontra-ekstremisme di Xinjiang.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan perlakuan China terhadap orang-orang Uighur sama dengan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Beijing telah menolak tuduhan ini dan mengatakan kebijakannya terhadap Uighur, serta minoritas lainnya, diperlukan untuk menangkis ekstremisme.

Baca Juga: Soal Kasus Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, Pihak Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Tak Ada Jalan Damai

Sanksi Departemen Luar Negeri datang hanya beberapa hari setelah Biden berbicara dengan Presiden China Xi Jinping di tengah meningkatnya ketegangan AS-China atas perang di Ukraina.

AS telah menyuarakan kekhawatiran bahwa China mungkin membantu Rusia dalam serangannya yang semakin brutal di Ukraina, dan Biden memperingatkan Xi tentang implikasi dan konsekuensi dari dukungan tersebut.

Sementara itu, Xi Jinping menekankan perlunya mencapai kesepakatan yang dinegosiasikan untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

Baca Juga: Perang Hari ke-27: Rusia Ancam AS, Ukraina Tak akan Tunduk Pada Tuntutan Moskow

Ia juga memberi tahu Biden bahwa hubungan AS-China dapat terpengaruh secara negatif jika masalah Taiwan tidak ditangani dengan benar.

Taiwan telah menjadi sumber ketegangan antara Washington dan Beijing, yang mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah