PBB mengatakan setidaknya satu juta orang Uighur telah ditahan di apa yang disebut pusat kontra-ekstremisme di Xinjiang.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan perlakuan China terhadap orang-orang Uighur sama dengan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Beijing telah menolak tuduhan ini dan mengatakan kebijakannya terhadap Uighur, serta minoritas lainnya, diperlukan untuk menangkis ekstremisme.
Sanksi Departemen Luar Negeri datang hanya beberapa hari setelah Biden berbicara dengan Presiden China Xi Jinping di tengah meningkatnya ketegangan AS-China atas perang di Ukraina.
AS telah menyuarakan kekhawatiran bahwa China mungkin membantu Rusia dalam serangannya yang semakin brutal di Ukraina, dan Biden memperingatkan Xi tentang implikasi dan konsekuensi dari dukungan tersebut.
Sementara itu, Xi Jinping menekankan perlunya mencapai kesepakatan yang dinegosiasikan untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
Baca Juga: Perang Hari ke-27: Rusia Ancam AS, Ukraina Tak akan Tunduk Pada Tuntutan Moskow
Ia juga memberi tahu Biden bahwa hubungan AS-China dapat terpengaruh secara negatif jika masalah Taiwan tidak ditangani dengan benar.
Taiwan telah menjadi sumber ketegangan antara Washington dan Beijing, yang mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya.