PR DEPOK - China murka kepada kepala NATO usai menyebut negaranya ikut memberikan dukungan ke Rusia untuk berperang dengan Ukraina di tengah meningkatkannya tekanan internasional.
Menurut China klaim itu merupakan bentuk dari "disinformasi" yang dilakukan oleh kepala NATO. China memang telah menolak untuk mengutuk Rusia atas invasi berdarah ke Ukraina.
China kemudian sempat terlambat memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina di bandingkan negara lain. Hal itulah yang mungkin membuat NATO berpikir demikian.
Baca Juga: BPNT Rp2,4 Juta Masih Cair, Cek Penerima Bansos Sembako 2022 di cekbansos.kemensos.go.id
Melansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada hari Rabu menuduh China memberikan dukungan politik kepada Rusia.
Dengan menyebarkan kebohongan secara terang-terangan, dan memperingatkan Beijing agar tidak memberikan dukungan material untuk upaya perang Moskow.
"China harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, menahan diri dari mendukung upaya perang Rusia, dan bergabung dengan seluruh dunia dalam menyerukan diakhirinya perang ini dengan segera dan damai," ujarnya.
Tuduhan itu kemudian dijawab oleh juru bicara kementerian luar negeri Beijing Wang Wenbin. Menurut Wang tuduhan itu adalah disinformasi.