Intelijen Ungkap Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Ingin Ukraina Terbagi Jadi 2 Wilayah

- 28 Maret 2022, 15:00 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi posisi angkatan bersenjata di dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia selama perjalanan kerjanya di wilayah Donbass, Ukraina pada 8 April 2021.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi posisi angkatan bersenjata di dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia selama perjalanan kerjanya di wilayah Donbass, Ukraina pada 8 April 2021. /Kepresidenan Ukraina/Reuters

Budanov juga mengatakan Rusia mencoba memasang koridor darat ke Krimea, tetapi rencana itu sejauh ini terhalang oleh kegagalan Rusia untuk merebut kota pelabuhan Mariupol.

Kota di Laut Azov telah dikepung oleh pasukan Rusia selama lebih dari tiga minggu dan menghadapi pemboman tanpa henti, tetapi pihak berwenang Mariupol pekan lalu menolak ultimatum dari pasukan Rusia agar para pembela kota meletakkan senjata mereka.

Baca Juga: Tolak Penghargaan, Tentara Rusia yang Kembali dari Ukraina Ketakutan dan Menyesal

Sementara itu, seorang pemimpin lokal di Republik Rakyat Luhansk mengatakan wilayah itu dapat segera mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia, seperti yang terjadi di Krimea setelah Rusia merebut semenanjung Ukraina pada 2014.

Akan tetapi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolaenko menolak pembicaraan tentang referendum di Ukraina timur.

"Semua referendum palsu di wilayah yang diduduki sementara adalah batal demi hukum dan tidak akan memiliki validitas hukum," kata Oleg Nikolenko.

Baca Juga: Stadion JIS Segera Rampung, Anies Baswedan: Maret 2022 Insya Allah

Untuk diketahui, dua negara Korea secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai, sehingga menyegel pembagian semenanjung mereka dengan perbatasan yang tidak bisa ditembus.

Perbatasan mereka adalah area seluas 4 kilometer (2,4 mil) dengan panjang 248 kilometer (154 mil) yang dikenal sebagai Zona Demiliterisasi (DMZ).***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah