PR DEPOK - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett meminta warga Israel untuk mempersenjatai diri setelah lima orang tewas di daerah Yahudi ultra-Ortodoks di Tel Aviv.
"Setelah masa tenang, ada letusan hebat dari mereka yang ingin menghancurkan kita, mereka ingin menyakiti kita dengan cara apa pun," ujar Naftali Bennett dalam sebuah pernyataan video dari rumahnya pada Rabu kemarin, di mana ia dikarantina karena positif Covid-19.
"Apa yang diharapkan dari Anda, warga Israel? Kewaspadaan dan tanggung jawab. Siapa pun yang memiliki lisensi senjata, inilah saatnya untuk membawa senjata," sambung Naftali Bennett seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye pada Kamis, 31 Maret 2022.
Pernyataannya datang beberapa jam setelah penembakan Selasa lalu, yang terjadi beberapa hari setelah dua insiden serupa menewaskan enam orang dan beberapa lainnya terluka.
Tiga dari empat pelaku penyerangan telah ditembak mati setelah melakukan upaya penyerangan. Semuanya diketahui adalah warga Palestina Israel.
"Kami mengalami gelombang teror yang mematikan dan seperti semua gelombang sebelumnya, kali ini kami juga akan mengatasinya," kata Naftali Bennett.
Perdana menteri Israel itu mengatakan pemerintahnya setuju untuk membentuk brigade polisi perbatasan baru yang akan melacak mereka yang pernah memiliki hubungan dengan ISIS.