PR DEPOK - Uni Eropa nampaknya akan terus menggempur Rusia dengan sanksi akibat invasi Kremlin di Ukraina.
Langkah berani Uni Eropa itu masih dibicarakan para anggotanya namun satu hal yang pasti, mereka optimis sanksi baru pada Rusia tidak akan mempengaruhi sektor energi.
Rancangan sanksi baru Uni Eropa diprediksi akan berdampak pada anjloknya ekonomi para anggota Uni Eropa.
Menurut komisaris ekonomi Uni Eropa, Paolo Gentiloni, blok yang beranggotakan 27 negara itu menghadapi perlambatan pertumbuhan yang disebabkan oleh perang di Ukraina.
Baca Juga: Presiden Jokowi akan Bagikan Bantuan Minyak Goreng bagi Penerima BPNT dan PKH Sebesar Rp300 ribu
Kendati demikian,Gentiloni menegaskan bahwa Uni Eropa tidak akan menghadapi resesi ekonomi akibat pemberian sanksi terhadap Kremlin.
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian, Uni Eropa akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang menurun setelah pemberian sanksi tambahan nanti.
Gentiloni mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Uni Eropa dalam kuartal ke-3 tahun ini akan kurang dari empat persen saja akibat embargo kerja sama dengan Rusia.
Meski begitu, UE akan tetap berkomitmen untuk menekan Rusia dengan sanksi ekonomi sebagai bentuk protes atas invasi Kremlin di Ukraina.