Para Saksi Alami Trauma Berat, Ukraina Pastikan Warga Sipil yang Tewas di Kyiv Lebih dari 400 Orang

- 4 April 2022, 06:20 WIB
Kondisi Kyiv usai Rusia menarik diri dan didgua menanam ranjau.
Kondisi Kyiv usai Rusia menarik diri dan didgua menanam ranjau. /Oleksandr Ratushniak/Reuters

PR DEPOK - Ukraina melaporkan temuan 410 jenazah yang tersebar di Kyiv dan sekitarnya sebagai bagian dari kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia.

Jaksa penuntut di Ukraina menyebut para saksi yang melaporkan temuan itu mengalami trauma berat sehingga mereka kesulitan berbicara usai melihat kejadian tersebut.

Setelah Rusia menarik diri dari Kyiv dan sekitarnya, Wali Kota Bucha mengatakan bahwa 300 penduduk setempat tewas dibantai oleh tentara Rusia. Sedangkan pasukan Chechnya hingga kini masih menguasai wilayah itu.

Baca Juga: Bahaya Tidur Setelah Sahur bagi Kesehatan, Bisa Sebabkan Beragam Penyakit Serius pada Tubuh

Namun, lagi-lagi Rusia membantah tudingan tersebut. Rusia yakin tidak ada warga sipil yang mengalami kekerasan dari tentara mereka.

Sebaliknya, Rusia menuduh Kyiv dengan sengaja memprovokasi Barat dengan menyebarkan tudingan pembantaian itu.

Hingga pagi ini, Jaksa Agung Ukraina Iryna Venedyktova baru bisa menjangkau Kota Bucha, Irpin, dan Hostomel. Dia masih membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelidiki tingkat kejahatan yang dilakukan Rusia.

Baca Juga: Tes Psikologi: Objek yang Dilihat Pertama Ungkap Hal Besar yang Akan Mengubah Nasib Anda

"Kami perlu bekerja sama dengan para saksi"

"Masalahnya, para saksi kini dilanda stres berat sehingga tidak bisa berbicara," ujar Venedyktova dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Sampai saat ini, 140 jenazah sudah diperiksa. Tetapi Venedyktova akan memita Kementerian Kesehatan Ukraina untuk menugaskan sebanyak mungkin ahli forensik ke rumah sakit di Kyiv dan sekitarnya.

Baca Juga: 5 Tips Berpuasa yang Aman bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Jangan Makan Berlebihan saat Berbuka

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelensky menyebut ratusan orang tewas akibat disiksa hingga dieksekusi oleh Rusia.

"Kami menemukan banyak mayat di jalan. Terutama area yang banyak ranjau," ujarnya.

Meski tahu negara-negara Barat sudah gencar memberi serangkaian sanksi kepada Rusia, tetapi hukuman tersebut dinilai Volodymyr Zelensky belum cukup.

Baca Juga: Tak Sengaja Makan dan Minum di Siang Hari Ketika Berpuasa, Batal Atau Tidak? Ini Penjelasannya

Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrskiy menyebut pihaknya masih melakukan upaya pembersihan ranjau sehingga jumlah pasti warga sipil yang tewas masih belum bisa dipublikasikan.

"Banyak penduduk setempat yang masih dianggap hilang"

"Kami tidak bisa memberikan angka pasti, tetapi jumlahnya banyak sekali," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah