PR DEPOK – Memasuki perang hari ke-44, kasus pemerkosaan yang dilakukan tentara Rusia terhadap wanita Ukraina mulai terkuak.
Angkatan Bersenjata Ukraina baru-baru ini melaporkan penemuan kasus pemerkosaan terhadap wanita Ukraina oleh pasukan Rusia.
Lebih dari 300 kasus pemerkosaan oleh pasukan Rusia, termasuk gadis berusia 12-16 tahun telah diadukan rakyat Ukraina.
"Rusia memperkosa Ukraina. Mereka mengebom kota-kota kita, menjarah, membunuh, memperkosa wanita," kata pihak militer Ukraina seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Jerusalem Post.
Tidak hanya itu, militer Ukraina lantas melabeli pasukan Rusia sebagai pemerkosa tanpa batas moral.
Aksi pemerkosaan yang dilakukan tentara Rusia terhadap wanita Ukraina diidentifikasi sebagai salah satu bentuk kejahatan perang.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 26 Telah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar agar Lolos Seleksi
Pada hari Minggu, sebuah gambar muncul di media sosial yang menunjukkan tubuh tiga wanita dan satu pria ditumpuk di bawah selimut.
Sadisnya, ketiga wanita itu semuanya telanjang dan sebagian telah dibakar.
Seorang fotografer Mikhail Palinchak juga mengklaim bahwa pasukan Rusia yang melakukan kekerasan seksual terhadap wanita Ukraina termasuk sebuah kejahatan perang.
Baca Juga: Login kemnaker.go.id, Simak Cara Cek Penerima BSU BLT Subsidi Gaji 2022
Sementara itu, Kateryna Cherepakha, presiden organisasi kesetaraan gender dan hak asasi manusia La Strada Ukraina juga melaporkan sejumlah kasus pemerkosaan.
"Kami telah menerima beberapa panggilan ke hotline darurat kami dari wanita dan gadis yang mencari bantuan," ujarnya.
Akan tetapi, ia menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa membantu wanita-wanita yang mengalami kekerasan seksual.
"Kami belum bisa menjangkau mereka karena pertempuran," tuturnya.
Kekerasan seksual terhadap wanita Ukraina ini juga disoroti oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Kepala urusan politik PBB Rosemary DiCarlo mengatakan Misi Pemantau Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina sedang berusaha untuk memverifikasi tuduhan kekerasan seksual oleh pasukan Rusia.
"Ini termasuk pemerkosaan beramai-ramai dan pemerkosaan di depan anak-anak. Ada juga klaim kekerasan seksual oleh pasukan Ukraina dan milisi pertahanan sipil," tuturnya.
Sejauh ini, daftar pelanggaran yang dilaporkan dilakukan oleh tentara Rusia terhadap warga sipil Ukraina terus bertambah.
Mundurnya pasukan Rusia dari daerah yang sebelumnya diduduki mengungkapkan indikasi tentang kegiatan mereka, termasuk dugaan kejahatan perang.
Baca Juga: Cek Penerima BSU 2022, Login kemnaker.go.id agar Pekerja Dapat BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta
Ratusan mayat ditemukan di Bucha, dekat Kyiv, awal pekan ini dalam sebuah insiden yang sekarang disebut sebagai Pembantaian Bucha.
Para pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid, mengecam keras dugaan kejahatan perang yang dilakukan Rusia.***