China Gunakan Perangkat Lunak AI dan Terapkan 'Social Credit' untuk Awasi Penduduk

- 8 April 2022, 15:10 WIB
 Ilustrasi. Penduduk China akan diawasi menggunakan aplikasi One Person, One File.
Ilustrasi. Penduduk China akan diawasi menggunakan aplikasi One Person, One File. /Freepik/fullvector/

Perangkat lunak baru tersebut, telah membantu Beijing untuk dapat mengumpulkan data individu, dan melakukan pengawasan yang cepat.

Namun, perangkat lunak itu juga memiliki keterbatasan, yakni hanya bisa diketahui jika seseorang berada di pos pemeriksaan keamanan seperti di bandara.

Baca Juga: Cara Cek Bansos Minyak Goreng 2022, Login cekbansos.kemensos.go.id agar Dapatkan BLT Rp300 Ribu

"Satu orang, satu file adalah cara menyortir informasi, yang memudahkan untuk pelacakan individu," ucap Mareike Ohlberg, dari German Marshall Fund.

Sementara itu, Beijing mengatakan pemantauannya sangat penting untuk memerangi kejahatan, dan telah menjadi kunci upayanya untuk memerangi penyebaran Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, aktivis hak asasi manusia seperti Human Rights Watch mengatakan bahwa, China sedang membangun negara pengawasan yang melanggar privasi dan secara tidak adil menargetkan kelompok-kelompok tertentu, seperti minoritas Muslim Uyghur.

Di sisi lain, Huawei yang merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, telah memberikan tanggapannya, mengenai perangkat lunak 'satu orang, satu file'.

Baca Juga: Tak Cuma Evan Dimas dkk, Juragan 99 Janjikan Arema FC Bakal Perkenalkan Nama Rekrutan Anyar Lainnya

"Huawei tidak mengembangkan atau menjual aplikasi yang menargetkan kelompok orang tertentu," jelas perusahaan besar asal China itu.

Sebagai informasi, China telah menyelimuti kota-kotanya dengan banyak kamera pengintai, yang dimulai sejak 2015-2020, dan berusaha untuk melakukan hal yang sama di seluruh daerah pedesaan.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah