Pada hari sebelumnya, pemimpin Ukraina itu bertemu dengan Kanselir Austria Karl Nehammer di Kyiv, memperingatkan dalam konferensi pers bersama bahwa sementara ancaman terhadap ibukota telah surut, ancaman itu meningkat di timur.
"Ini akan menjadi pertarungan yang sulit, kami percaya pada pertarungan ini dan kemenangan kami. Kami siap untuk secara bersamaan berjuang dan mencari cara diplomatik untuk mengakhiri perang ini," kata Volodymyr Zelenskyy.
Baca Juga: Dibintangi Kim Woo Bin, Berikut Sinopsis dan Link Nonton Drama Korea Our Blues
Negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan Volodymyr Zelenskiyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan bertemu sampai setelah negara itu mengalahkan Rusia di timur, yang akan meningkatkan posisi negosiasinya.
"Kami membayar harga yang sangat tinggi, tetapi Rusia harus menyingkirkan ilusi kekaisarannya," katanya, menurut kantor berita Interfax Ukraina.
Sirene serangan udara terdengar di kota-kota di timur Ukraina, yang telah menjadi fokus aksi militer Rusia setelah penarikan tentara dari sekitar Kyiv.
Pejabat Ukraina telah mendesak warga sipil di timur untuk melarikan diri. Pada hari Jumat, para pejabat mengatakan lebih dari 50 orang tewas dalam serangan rudal di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorsk di wilayah Donetsk, tempat ribuan orang berkumpul untuk mengungsi.
Invasi Rusia, yang dimulai pada 24 Februari 2022, telah memaksa sekitar seperempat dari populasi 44 juta meninggalkan rumah mereka, mengubah kota menjadi puing-puing dan membunuh atau melukai ribuan orang.
Korban sipil telah memicu gelombang kecaman internasional, khususnya atas kematian di kota Bucha, sebuah kota di barat laut Kyiv yang sampai minggu lalu diduduki oleh pasukan Rusia.