Tak hanya tanah longsor, akibat badai Megi, banjir juga terjadi hampir menutupi 200 daerah di provinsi tengah dan selatan selama akhir pekan.
Hal itu memaksa sekitar 30.000 keluarga meninggalkan rumah mereka. Sementara itu, pada hari Senin personil pemadam kebakaran setempat melakukan penyelamatan.
Baca Juga: Terawangan Denny Darko Soal Varian Baru Covid-19 XE dan XJ, Bakal Masuk Indonesia?
Penyelamatan dilakukan dengan cara mengarungi sebagian rumah-rumah yang menyatu dengan tanah dan menggali untuk mencari korban hilang maupun korban selamat.
Di sisi lain, badai tropis Megi diperkirakan melemah hingga 45km/jam (28mph) dan bergerak kembali ke laut pada Selasa, kata BMKG Filipina.***