Terungkap, Ini Alasan Israel Meluncurkan Serangan Udara Terbaru di Jalur Gaza Palestina

- 20 April 2022, 09:50 WIB
Ilustrasi serangan rudal di jalur Gaza.
Ilustrasi serangan rudal di jalur Gaza. /Reuters/Amir Cohen/

PR DEPOK – Israel baru-baru ini meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina.

Terkait serangan udara di Palestina, Israel lantas mengungkap alasan utamanya.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menjelaskan, pihaknya telah menyerang sasaran Hamas di Jalur Gaza pada Selasa pagi sebagai langkah pembalasan atas roket pertama yang ditembakkan ke Israel dari kantong Palestina dalam hampir empat bulan.

Baca Juga: Cara Daftar PIP Kemdikbud 2022 Tanpa KIP, Pakai 2 Syarat Ini Siswa SD-SMA Bisa Dapat Bantuan Rp2,2 Juta

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari  Russia Today, IDF menjelaskan bahwa beberapa target termasuk lokasi pembuatan senjata, dihantam oleh pesawat tempur Israel.

Sementara itu, media di Gaza melaporkan bahwa pemboman terjadi di sebelah barat kota Khan Younis di bagian selatan daerah kantong itu, namun tidak menyebabkan cedera atau korban jiwa.

Seorang juru bicara Hamas melalui media sosial mengatakan bahwa "beberapa situs kosong" diserang.

Baca Juga: Dirjen Kemendag Jadi Tersangka Dugaan Suap Izin Ekspor Minyak Goreng, Begini Tanggapan Mendag Lutfi

Dia juga memuji anggota kelompok itu, mengatakan mereka menggunakan rudal permukaan-ke-udara terhadap jet Israel untuk pertama kalinya.

Sedangkan IDF mengakui bahwa Hamas menembakkan senjata anti-pesawat ke salah satu pesawatnya, tetapi tidak terjadi kerusakan vatal.

Menurut penyiar yang berbasis di Lebanon Al Mayadeen, kelompok itu menggunakan sistem rudal permukaan ke udara Strela-2 yang dirancang Soviet.

Pasukan Israel mengatakan mereka bertindak sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel pada Senin malam.

Baca Juga: Erick ten Hag Incar Pemain Ini sebagai Rekrutan Pertama di Manchester United

Akan tetapi, roket itu dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome negara itu.

Terkait tudingan Israel atas serangan beberapa waktu lalu, Hamas bersikeras bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas serangan itu, yang juga tidak diklaim oleh kelompok radikal lain yang beroperasi di wilayah tersebut.

Meski demikian, Israel menuntut kelompok Hamas, Palestina untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Jalur Gaza karena secara de facto menjadi otoritas pemerintahan di daerah kantong tersebut.

Baca Juga: Perang Hari Ke-56: Rusia Kerahkan 20.000 Tentara Suriah, Ukraina Optimis Konflik Berakhir

Sebelumnya, pada Senin, sebuah roket ditembakkan ke Israel dari Gaza untuk pertama kalinya sejak 1 Januari.

Serangan itu terjadi setelah beberapa hari bentrokan keras di kompleks Temple Mount (sebagaimana disebut oleh orang Yahudi) atau kompleks Al-Aqsa (sebagaimana disebut oleh orang Palestina), dan serangkaian serangan teroris di Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Sebagai informasi, Temple Mount dianggap sebagai situs tersuci dalam Yudaisme, sedangkan Masjid Al-Aqsa di bagian selatan kompleks adalah situs tersuci ketiga dalam Islam.

Baca Juga: Segera Daftar BPNT Kartu Sembako di Aplikasi Ini, Cukup Pakai KTP Bisa Dapatkan Bantuan Rp900 Ribu

Adapun kompleks itu berada di Yerusalem timur, yang telah diduduki oleh Israel sejak 1967, dengan negara Yahudi bertanggung jawab atas keamanan di sana.

Tahun lalu, gejolak di SITE memicu konflik terburuk antara Israel dan Hamas dalam hampir satu dekade.

Baku tembak 11 hari antara kedua pihak pada bulan Mei, menurut PBB, mengakibatkan pembunuhan lebih dari 250 orang di Gaza, termasuk 66 anak-anak, dan 13 orang dewasa dan 2 anak Israel.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah