PR DEPOK – Organisasi intelijen Amerika Serikat (AS) FBI dan CIA baru-baru ini mengungkapkan hal mengejutkan terkait invasi Rusia di Ukraina.
Menurut FBI dan CIA, mata-mata Presiden Rusia Vladimir Putin hampir pasti menyusup ke FBI dan CIA.
Maka dari itu, para ahli di FBI dan CIA khawatir informasi terperinci membawa nilai lebih dan lebih penting sekarang daripada sebelumnya karena perang Rusia dengan Ukraina berlanjut.
Sebelumnya, mantan mata-mata utusan Vladimir Putin telah mengklaim dalam sebuah buku tentang Robert Hanssen, seorang mata-mata AS yang menjalani 15 hukuman seumur hidup di penjara.
Kisah mata-mata Rusia itu ditulis oleh Lis Wiehl, mantan jaksa federal dalam buku berjudul: “A Spy In Plain Sight.”
Dijelaskan bahwa Robert Hanssen bekerja sebagai mata-mata untuk AS dan Rusia dari 1979 hingga penangkapannya pada 2001 dan menjual banyak rahasia ke Rusia termasuk perincian strategi pertahanan AS.
Baca Juga: Tak Ada Hubungan Diplomatik, Israel Ragu Izinkan Warganya Tonton Piala Dunia 2022 di Qatar
Adapun Lis Wiehl menyebutkan bahwa Vladimir Putin mungkin memiliki agen ganda di AS.