Ibu dan Bayi Tiga Bulan Tewas dalam Serangan Rudal Rusia, Presiden Ukraina Geram: Organisasi Teroris

- 25 April 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi rudal Rusia - Presiden Ukraina, Zelenskyy, mengecam tindakan Rusia yang menembakkan rudal hingga menewaskan ibu dan bayi berusia tiga bulan.
Ilustrasi rudal Rusia - Presiden Ukraina, Zelenskyy, mengecam tindakan Rusia yang menembakkan rudal hingga menewaskan ibu dan bayi berusia tiga bulan. /PIXABAY/jarmoluk/

PR DEPOK - Seorang ibu dan bayi berusia tiga bulan dilaporkan tewas dalam serangan rudal milik Rusia di kota Odesa, Ukraina Selatan.

Serangan itu juga menewaskan sedikitnya delapan orang termasuk ibu dan bayi. Menurut keterangan pejabat setempat, serangan terjadi pada hari Sabtu, 23 April lalu.

Mengetahui hal tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy merasa sangat marah dan mengutuk serangan itu dengan menyebut Rusia sebagai "pelacur" atas kematian bayi itu.

"Di antara mereka yang tewas adalah seorang bayi perempuan berusia tiga bulan. Tampaknya membunuh anak-anak hanyalah ide nasional baru dari Federasi Rusia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Senin, 25 April 2022: Hujan Deras Turun Mulai Siang hingga Malam

"Mereka hanya pelacur. Saya tidak punya kata lain untuk itu, hanya pelacur," ujar Zalenskyy, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Sementara itu menurut keterangan dari kantor berita UNIAN, Ibu dan bayi itu juga tewas bersama dengan neneknya. Agensi mengutip keterangan laporan dari sang ayah bayi.

Diketahui identitas, ibu dari bayi tersebut bernama Valeria Glodan, yang berprofesi sebagai wartawan.

Baca Juga: Siapa Saja yang Bisa Dapat PKH 2022? Akses cekbansos.kemensos.go.id agar Dapat BLT hingga Rp3 Juta

"Wartawan Ukraina Valeria Glodan dan putrinya yang berusia 3 bulan meninggal di Odesa setelah Rusia menyerang kota tersebut. Ibu Valeria juga meninggal.

"Ini sangat menyakitkan. dan apa, Putin akan pergi ke gereja besok untuk merayakan Paskah?" ujar akun Twitter @Hanna Liubakova.

Di sisi lain, Zalenskyy mengatakan sekitar 18 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan berdarah di hari Sabtu lalu. Rusia disebut telah menembakkan sebagian besar persenjataan misilnya ke Ukraina.

Baca Juga: Modal KTP dan HP, Simak Cara Cek Penerima BPNT 2022 Rp900 Ribu Lewat cekbansos.kemensos.go.id

Akibat serangan tersebut, Zelenskyy menegaskan bahwa Rusia sebagai negara yang memiliki sponsor kuat sebagai organisasi teroris.

"Tentu saja, mereka masih memiliki rudal yang tersisa. Tentu saja, mereka masih dapat melanjutkan teror rudal terhadap rakyat kita.

"Tetapi apa yang telah mereka lakukan adalah argumen yang cukup kuat bagi dunia untuk akhirnya mengakui Rusia sebagai negara sponsor terorisme dan tentara Rusia sebagai organisasi teroris," tegasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah