Raih 58,6 Persen Suara, Emmanuel Macron: Rakyat Prancis Memilih Saya untuk Mencegah Ide-ide Le Pen

- 25 April 2022, 13:30 WIB
Pendukung Emmanuel Macron bersuka cita pada Minggu, 24 April 2022 kemarin saat hasilnya muncul di layar raksasa di taman Champ de Mars dekat menara Eiffel.
Pendukung Emmanuel Macron bersuka cita pada Minggu, 24 April 2022 kemarin saat hasilnya muncul di layar raksasa di taman Champ de Mars dekat menara Eiffel. /Reuters

PR DEPOK - Presiden Prancis Emmanuel Macron dikabarkan telah memenangi masa jabatan kedua, mengalahkan saingannya Marine Le Pen dengan dengan selisih yang menyakinkan.

Pendukungnya bersuka cita pada Minggu, 24 April 2022 kemarin saat hasilnya muncul di layar raksasa di taman Champ de Mars dekat menara Eiffel.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Senin, 25 April 2022, Emmanuel Macron berada di jalur untuk mendapatkan 58,6 persen suara yang solid.

Baca Juga: Simak 5 Tips Bertransaksi Online dengan Aman Jelang Lebaran untuk Menghindari Kejahatan

Le Pen, kandidat dari partai sayap kanan National Rally (Rassemblement National atau RN), menerima 41,4 persen suara, tertinggi dalam tiga pencalonan presiden terakhirnya yang gagal.

Dalam pidato kemenangannya, Emmanuel  Macron mengakui bahwa banyak orang hanya memilih dia hanya untuk mencegah Le Pen menerapkan kebijakan yang dapat membawa Prancis tergelincir.

“Banyak orang di negara ini memilih saya bukan karena mereka mendukung ide-ide saya, tetapi untuk mencegah ide-ide sayap kanannya (Le Pen)"

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos 2022 Lewat HP, Hanya Modal KTP Bisa Dapat PKH, BPNT dan BLT Minyak Goreng

"Saya ingin berterima kasih kepada mereka dan saya berutang kepada mereka di tahun-tahun mendatang,” ujar Emmanuel Macron.

Pria berusia 44 tahun itu juga berjanji untuk mengatasi kemarahan yang menyebabkan banyak pemilih Prancis memilih ekstrem kanan.

"Ini akan menjadi tanggung jawab saya dan orang-orang di sekitar saya"

Baca Juga: Gagal Finish Usai 'Diseruduk' Jack Miller, Joan Mir Justru Tak Marah, tapi Kesal Karena Ini

“Tidak seorang pun di Prancis akan ditinggalkan di pinggir jalan,” ujar Emmanuel Macron, berjanji untuk menjadi presiden bagi semua rakyat Prancis.

Emmanuel Macron adalah Presiden Prancis pertama yang memenangkan masa jabatan kedua selama dua dekade.

Sementara hasil yang diperoleh Le Pen juga menandai kekalahan terbesar yang pernah dilakukan sayap kanan untuk mengambil alih kekuasaan di Prancis.

Baca Juga: BSU 2022 Sudah Cair? Input KTP di kemnaker.go.id untuk Cek Penerima BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta

Di sisi lain, Le Pen, yang pada satu tahap kampanye telah membuntuti Macron hanya dengan beberapa poin dalam jajak pendapat dengan cepat mengakui kekalahan.

Ia memuji hasilnya sebagai kemenangan yang brilian dan bersumpah untuk terus berjuang dengan pemilihan parlemen pada Juni mendatang.

Menerobos ambang 40 persen suara belum pernah terjadi sebelumnya untuk sayap kanan Prancis.

Baca Juga: Viral Video Kemacetan Lalu Lintas di Tol Jelang Mudik Lebaran 2022, Begini Penjelasan Jasa Marga

Le Pen dikalahkan 66 persen hingga 34 persen oleh Macron pada 2017 dan ayahnya Jean Marie Le Pen, yang mendirikan partainya mendapat kurang dari 20 persen melawan Jacques Chirac pada 2002.

Dalam hasil pemilu Prancis, menurut exit poll oleh Franceinfo, diperkirakan 28,2 persen pemilih tidak memberikan suara mereka.

Sementara itu, sekitar 6,35 persen pemilih dalam pemilu tidak memilih kedua calon dalam surat suara kosong, sedangkan 2,25 persen merusak surat-surat mereka.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah