Desak Rusia Adakan Pertemuan Khusus, Penasihat Presiden Ukraina: Mariupol Berada di Ambang Kehancuran

- 25 April 2022, 17:35 WIB
Kondisi Kota Mariupol saat awal invasi Rusia.
Kondisi Kota Mariupol saat awal invasi Rusia. /Reuters

PR DEPOK - Ukraina mendesak Rusia untuk mengadakan pertemuan khusus membahas rencana evakuasi pejuang dan warga sipil yang hingga kini masih bersembunyi di pabrik baja  Mariupol.

Desakan tersebut disampaikan oleh penasihat presiden, Oleksiy Arestovych, usai seorang wanita dalam sebuah video mengatakan bahwa mereka yang bertahan di pabrik tersebut hanya memiliki air dan makanan ssia untuk beberapa hari saja.

Pabrik baja itu juga menjadi benteng perlawanan terakhir yang tersisa di Mariupol.

Baca Juga: Seberapa Mungkin Rusia Pakai Senjata Nuklir di Ukraina? Ini Analisis Direktur CIA

1.000 warga sipil dan ratusan pejuang Ukraina diperkirakan bersembunyi di terowongan bawah tanah area tersebut.

Menurut Arestovych, kini pertahanan Mariupol berada di ambang kehancuran. Untuk itu ia mendesak Rusia kembali mengadakan dialog dengan Ukraina di Azovstal.

"Kami mengundang Rusia untuk mengadakan pembicaraan khusus tepat di sebelah bunker Azovstal," tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Amerika Serikat Takut Jatuhkan Sanksi kepada Wanita Rusia yang Diduga Jadi Simpanan Vladimir Putin

Arestovych juga mengatakan bahwa Ukraina mengusulkan "koridor kemanusiaan" atau jeda saat perang demi mencegah datangnya bencana kemanusiaan.

Selain itu, Ukraina juga meminta untuk menukar tahanan perang Rusia dengan pejuang yang masih bertahan di pabrik baja Mariupol.

Namun usai desakan ini muncul, Rusia masih belum memberikan tanggapan.

Baca Juga: Vladimir Putin Siagakan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina, Pertanda Apa?

Sebelum itu, Vladimir Putin mengintruksikan pasukannya untuk tidak menyerang pabrik baja. Tetapi tampaknya serangan terus digencarkan bahkan di area sekitar pabrik.

Salah satu penasihat Presiden Ukraina lainnya yang bernama Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa Rusia menyerang pabrik dengan bom dan artileri

Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Wakil Komandan Resimen Azov Sviatoslav Palamar yang menyebut pasukan Rusia terus menghujani pabrik baja dengan senjata-senjata tersebut.

Baca Juga: Perang Hari ke-61: Rusia Rencanakan Referendum, Ukraina Kritik PBB

"Musuh terus melanjutkan serangan udara (dengan bom) dan artileri dari laut. Tank musuh terus menyerang, mereka terus menyerbu," ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah