Vaksin Malaria Pertama Menjadi Inovasi Berkelanjutan dari WHO

- 28 April 2022, 13:15 WIB
Iluistrasi vaksin malaria
Iluistrasi vaksin malaria /Foto: pexels.com

Hal tersebut terutama terjadi di negara-negara yang paling parah terkena penyakit malaria.

Laporan tersebut mencatat perlunya inovasi berkelanjutan dalam penelitian dan pengembangan ke alat-alat baru.

Baca Juga: Cara Mudah Cek Penerima Bansos 2022 Melalui cekbansos.kemensos.go.id, Berikut Ulasannya

WHO menghimbau agar dunia mencapai target 2030 dari strategi inovasi berkelanjutan untuk melawan penyakit Malaria.

Untuk memenuhi target 2030, WHO telah meminta investasi R dan D tahunan rata-rata sebesar $851 juta dari tahun 2021 hingga 2030.

Investasi itu naik dari $619 juta yang diinvestasikan dalam R dan D terkait malaria pada tahun 2020.

Selain investasi baru, WHO juga menyerukan penggunaan alat yang ada untuk memerangi malaria dengan lebih baik.

Baca Juga: Lowongan Kerja di PT Bekasi Fajar Industrial Estate, Lulusan Minimal D3 Bisa Mendaftar

Negara-negara yang paling parah terkena malaria telah mengumpulkan dan menganalisis data malaria untuk lebih memahami penyebaran geografis penyakit tersebut.

WHO juga menyerukan negara-negara perlu menerapkan pendekatan yang sama untuk pengendalian malaria di mana-mana.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Prokerala


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah