PR DEPOK – Tentara Ukraina menyebut bahwa sebanyak 20 warga sipil meninggalkan pabrik baja Azovstal, tempat pasukan terakhir negara itu di pelabuhan Laut Hitam Mariupol bersembunyi.
Menurut tantara Ukraina, sekelompok warga sipil tersebut ditempatkan ke yang lebih aman dan sesuai sebelum dievakuasi.
"Dua puluh warga sipil, wanita dan anak-anak telah dipindahkan ke tempat yang sesuai dan kami berharap mereka akan dievakuasi ke Zaporizhzhia, di wilayah yang dikuasai Ukraina," kata Sviatoslav Palamar, wakil komandan resimen Azov, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.
Ia menambahkan bahwa mereka masih melewati puing-puing mencari warga sipil untuk diselamatkan setelah malam pemboman Rusia di sana.
Sebelumnya, seorang koresponden dari kantor berita Rusia melaporkan dari kota bahwa 25 warga sipil, termasuk enam anak di bawah 14 tahun, telah keluar dari tempat tersebut.
"Sepanjang malam, artileri musuh membombardir lokasi itu," ungkap Palamar.
"Gencatan senjata yang seharusnya dimulai pukul 6 pagi tidak dimulai sampai pukul 11 pagi. Sejak itu, kedua belah pihak menghormatinya," tambahnya.