Emmanuel Macron Tegaskan Konsekuensi Berat Perang yang Dilakukan Rusia, Sebut Meminta Tanggung Jawab

- 4 Mei 2022, 20:05 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut ia meminta Vladimir Putin untuk bertanggung jawab atas perang Rusia di Ukraina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut ia meminta Vladimir Putin untuk bertanggung jawab atas perang Rusia di Ukraina. /REUTERS/John Thys.

PR DEPOK - Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam panggilan telepon dengan Vladimir Putin, menekankan beratnya konsekuensi perang Rusia di Ukraina.

Menurut Istana Kepresidenan Prancis, Emmanuel Macron juga meminta Vladimir Putin untuk mengizinkan evakuasi dari pabrik baja Mariupol dilanjutkan.

“Saya telah meminta Rusia untuk memenuhi tanggung jawab internasionalnya sebagai anggota Dewan Keamanan PBB dengan mengakhiri serangan yang menghancurkan ini,” kata Emmanuel Macron yang disampaikan Istana Kepresidenan Prancis.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Emmanuel Macron meminta Vladimir Putin untuk memulai kembali evakuasi di pabrik Azovstal yang terkepung, berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi warga Ukraina di Mariupol yang diduduki Rusia.

Baca Juga: Cus Akses cekbansos.kemensos.go.id, Ada Bansos PKH Mei 2022 Rp2,4 Juta untuk Lansia

Ia juga mengharapkan Rusia berkoordinasi dengan unit-unit kemanusiaan, sambil mengizinkan para pengungsi untuk memilih tujuan mereka, seperti yang diminta di bawah hukum internasional.

Emmanuel Macron juga menyatakan kembali kesediaannya untuk bekerja pada kondisi mencapai solusi yang dinegosiasikan untuk perang, perdamaian dan menghormati penuh kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Pernyataan Istana juga menegaskan kembali permintaan Presiden Prancis untuk gencatan senjata.

Baca Juga: Jelang Real Madrid vs Manchester City, Luka Modric Bantah Timnya Cuma 'Beruntung' di UCL Musim Ini

Sementara itu, Vladimir Putin mengatakan kepada Emmanuel Macron bahwa Barat harus berhenti memasok senjata ke Ukraina dan menuduh Kyiv tidak melakukan pembicaraan untuk mengakhiri konflik secara serius.

Vladimir Putin menuduh pasukan Ukraina melakukan kejahatan perang dan mengklaim Uni Eropa mengabaikan mereka.

“Barat dapat membantu menghentikan kekejaman ini dengan memberikan tekanan yang relevan pada otoritas Kyiv, serta menghentikan pasokan senjata ke Ukraina,” ujarnya.

Baca Juga: Cerita Warga Ukraina yang Berhasil Dievakuasi dari Pabrik Baja Azovstal Usai Terkepung Selama 2 Bulan Terakhir

Putin juga mengatakan Kyiv tidak konsisten atau siap untuk kerja serius dalam mengakhiri konflik.

“Pihak Rusia masih terbuka untuk berdialog,” kata pemimpin Rusia itu kepada Macron, menurut pembacaan Kremlin.

Panggilan itu adalah percakapan pertama yang dilaporkan antara kedua pemimpin sejak 29 Maret setelah beberapa pembicaraan telepon di minggu-minggu sebelumnya.

Baca Juga: Batal Cair April, Apakah BSU BPJS Ketenagakerjaan 2022 Bakal Cair Mei 2022? Simak Info Lengkapnya di Sini

Panggilan itu dilakukan tiga hari setelah Macron terakhir berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Prihatin dengan ketahanan pangan dunia, Macron mengatakan dia bersedia bekerja dengan organisasi internasional untuk mencoba membantu mencabut blokade Rusia terhadap ekspor barang makanan melalui Laut Hitam.

Putin juga mengaitkan situasi pangan dengan sanksi Barat terhadap Rusia dan mencatat pentingnya fungsi logistik global dan infrastruktur transportasi tanpa hambatan.

Baca Juga: Mantan Jenderal Tinggi AS Sebut Vladimir Putin akan Berupaya untuk Tetap Berkuasa Akibat Rasa Takut

Ribuan orang telah tewas dan lebih dari 13 juta lainnya mengungsi sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, menciptakan krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

Rusia menggambarkan invasi tersebut sebagai “operasi militer khusus”. Kyiv dan sekutunya mengatakan ini adalah perang agresi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah