Vladimir Putin Minta Maaf: Hubungan Rusia-Israel atas Prinsip Persahabatan

- 6 Mei 2022, 08:54 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di Sochi, Rusia 22 Oktober 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di Sochi, Rusia 22 Oktober 2021. //Sputnik/Evgeny Biyatov/REUTERS

"Saya yakin bahwa hubungan Rusia-Israel berdasarkan prinsip-prinsip persahabatan dan saling menghormati akan terus berkembang untuk kepentingan rakyat kami dan mendukung penguatan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah," kata Putin, menurut kantor Herzog.

Dalam telepon mereka, Bennett berterima kasih kepada Vladimir Putin atas ucapan selamat Hari Kemerdekaannya.

Baca Juga: BSU 2022 Cair Tanggal Berapa? Simak Info Terbaru dari Menaker Terkait BLT Gaji Rp1 Juta untuk Pekerja

Menurut Bennett, Vladimir Putin memprakarsai permintaan maaf kepada Israel.

Hubungan antara Israel dan Rusia memburuk menyusul klaim oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bahwa Adolf Hitler memiliki warisan Yahudi, dalam upaya untuk menjelaskan upaya Moskow untuk "de-Nazify" Ukraina, yang presidennya, Volodymyr Zelensky, adalah orang Yahudi.

Israel  bersama dengan banyak negara Barat  mengkritik keras Lavrov atas komentar yang dibuat pada hari Minggu yang mengklaim bahwa “Hitler juga memiliki darah Yahudi” dan bahwa “beberapa antisemit terburuk adalah orang Yahudi.”

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat, 6 Mei 2022: Gemini Hari Ini Sangat Cocok untuk Investasi di Bursa Saham

Lavrov membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Italia ketika mencoba untuk membenarkan poin pembicaraan Rusia yang sering diulang bahwa mereka menginvasi Ukraina dalam upaya untuk "de-Nazify" sebuah negara yang dipimpin oleh seorang presiden Yahudi.

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov dipanggil ke Kementerian Luar Negeri pada hari Senin untuk membahas komentar tersebut, yang oleh Menteri Luar Negeri Yair Lapid disebut "tidak dapat dimaafkan."

Kementerian Luar Negeri Rusia kemudian menggandakan klaim pada hari Selasa dalam sebuah pernyataan yang menuduh Lapid membuat “pernyataan anti-historis” yang “sebagian besar menjelaskan mengapa pemerintah Israel saat ini mendukung rezim neo-Nazi di Kyiv.”***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x