Rusia Terancam Kehabisan Rudal, Jenderal Top Mulai Takut Hal Ini jika Invasi Gagal di Ukraina

- 6 Mei 2022, 10:06 WIB
Ilustrasi - Seorang anggota militer Rusia terlihat di atas tank tempur utama T-72B3 selama latihan militer di Kadamovsky di wilayah Rostov.
Ilustrasi - Seorang anggota militer Rusia terlihat di atas tank tempur utama T-72B3 selama latihan militer di Kadamovsky di wilayah Rostov. /REUTERS/Sergey Pivovarov.

PR DEPOK – Rusia diprediksi bisa kehabisan rudal dan persenjataan yang diperlukan untuk melanjutkan perang di Ukraina.

Laksamana Inggris Sir Tony Radakin, Kepala Staf Pertahanan, mengatakan dalam sebuah wawancara, ada tekanan luar biasa di Rusia agar invasi di Ukraina memberikan hasil.

Tetapi, setelah 10 minggu pertempuran di Ukraina, menurutnya pasukan Rusia menggunakan rudal dan persenjataan lainnya berarti Vladimir Putin terlibat dalam 'perang logistik' untuk menjaga mereka tetap dipasok.

Baca Juga: Vladimir Putin Minta Maaf: Hubungan Rusia-Israel atas Prinsip Persahabatan

"Dia berpotensi memiliki masalah, karena tingkat pengeluaran dan ketangguhan pertarungan benar-benar berbeda dengan yang dia rasakan pada 24 Februari," kata Laksamana Radakin, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Lebih lanjut, ia lantas memperjelas terkait dampak parah bagi Rusia dalam invasinya di Ukraina.

"Kami berbicara tentang dampak parah pada angkatan bersenjata mereka. Kami memiliki 25 persen dari pasukan mereka secara efektif dibawa keluar – baik melalui orang-orang yang terbunuh atau melalui kerusakan pada kelompok taktis batalion mereka,” tuturnya.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Lagi, Dampak Sanksi Eropa ke RusiaBaca Juga: Harga Minyak Naik Lagi, Dampak Sanksi Eropa ke Rusia

Sedangkan, para jenderal Rusia sekarang saling menyalahkan di tengah kekhawatiran akan 'dibersihkan' atas invasi yang gagal di Ukraina.

Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan selama kunjungan ke Finlandia, para jenderal Rusia menyerah pada diri mereka sendiri karena kegagalan mereka untuk mengamankan kemenangan di Ukraina.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah