Volodymyr Zelensky Klaim Rusia Hancurkan 400 Fasilitas Kesehatan Selama Invasi, Warga Sipil Ukraina Terancam

- 6 Mei 2022, 14:03 WIB
Ilustrasi - Volodymyr Zelensky mengeklaim pasukan Rusia telah menghancurkan setidaknya 400 fasilitas kesehatan Ukraina selama invasi berlangsung.
Ilustrasi - Volodymyr Zelensky mengeklaim pasukan Rusia telah menghancurkan setidaknya 400 fasilitas kesehatan Ukraina selama invasi berlangsung. /REUTERS/Mikhail Palinchak.

PR DEPOK - Presiden Ukraina. Volodymyr Zelensky mengeklaim bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan setidaknya 400 fasilitas kesehatan selama invasi.

Volodymyr Zelensky menyebut hasil dari serangan-serangan tentara Rusia selama dua bulan lebih menyebabkan musnahnya fasilitas kesehatan, termasuk obat-obatan.

Hal ini jadi perhatian lebih pemerintah Ukraina karena dengan hilangnya fasilitas kesehatan bagi warga sipil yang akan terhambat.

Baca Juga: Catat! Ini Call Center bagi Warga yang Alami Keadaan Darurat di Puncak Bogor

"Jika Anda hanya mempertimbangkan infrastruktur medis, pada hari ini pasukan Rusia telah menghancurkan atau merusak hampir 400 institusi kesehatan," kata Volodymyr Zelensky, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Dalam pidatonya di depan para petugas medis, orang nomor satu di Ukraina ini mengatakan saat ini negaranya tengah dilanda krisis obat-obatan.

Bahkan menurut Volodymyr Zelensky, hanya untuk sekedar jenis antibiotik saja, pemerintah tak bisa menjamin stok akan cukup bagi warga Ukraina yang masih terjebak di medan perang dengan Rusia.

Baca Juga: Terjebak 6 Hari di Bawah Reruntuhan, Korban Bangunan Ambruk di China Ditemukan dalam Keadaan Hidup

Secara khusus, pemimpin Ukraina itu juga mengkhawatirkan kondisi kesehatan warga yang tinggal di wilayah yang telah diduduki pasukan Rusia.

Wilayah Ukraina Timur dan Selatan jadi perhatian khusus karena disanalah medan tempur utama untuk saat ini.

"Ini sama dengan kekurangan obat untuk pasien kanker. Ini berarti kesulitan ekstrim atau kekurangan insulin untuk diabetes. Tidak mungkin untuk menyelesaikan operasi. Sederhananya kami kekurangan antibiotik," kata Presiden Ukraina.

Baca Juga: Sebut Tak Ingin Perang antara Rusia dan Ukraina Berlanjut, Presiden Belarusia: Kami Melakukan Segalanya

Dengan hancurnya banyak fasilitas kesehatan Ukraina, maka hal tersebut dikhawatirkan korban luka warga sipil akan semakin banyak berjatuhan.

Kurangnya stok obat-obatan dapat mengakibatkan terhambatnya proses evakuasi warga Ukraina yang terluka.

Pemerintah Ukraina sebelumnya juga telah mengecam aksi-aksi yang mereka sebut teror tentara Rusia kepada warga sipil khususnya di fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Sebut Telah Bantu Membunuh Jenderal Rusia, AS Klaim Berikan Intelijennya pada Pasukan Ukraina

Contoh konkret yakni yang terjadi pada 9 Maret silam, otoritas Ukraina menyebut pasukan Rusia membombardir sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak di Mariupol.

Meski dibantah Rusia yang menyebut serangan di sana adalah menargetkan kelompok radikal, Volodymyr Zelensky menyebut setidaknya tiga warga sipil tewas dalam serangan tersebut.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah