PR DEPOK - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, baru-baru ini dilaporkan akan mulai kembali memasok sejumlah senjata berat ke wilayah Ukraina.
Pada Jumat, 6 Mei 2022 Ukraina mengklaim telah mengevakuasi sekitar 50 warga sipil di pabrik baja, kota pelabuhan Mariupol.
Pihak Ukraina kembali menuduh Rusia, setelah tidak melakukan gencatan senjata yang dimaksudkan untuk mengizinkan evakuasi beberapa orang lainnya yang masih terperangkap di bawah pabrik.
Baca Juga: Masih Aktif di BPJS Ketenagakerjaan? Ikuti Cara Ini untuk Cek Penerima BSU 2022 secara Online
Sebagai informasi, kota Mariupol merupakan wilayah yang mengalami kerusakan berat, dari konflik yang terjadi sejak 24 Februari 2022.
Kerusakan di Mariupol sebagian besar terletak pada pabrik baja Azovstal era Soviet, yang merupakan tempat strategis.
PBB juga kabarnya membantu mengevakuasi warga yang tersisa, tetapi masih terhalang dengan sejumlah ledakan dan pertempuran yang bisa terjadi kapan saja.
Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Sabtu, 7 Mei 2022: Kasus Positif Baru Masih Terjadi di Korea Selatan
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, mengatakan bahwa ada 50 orang termasuk wanita, anak-anak dan orang tua, telah dievakuasi pada Jumat kemarin.