Tinggal dengan Mayat sang Istri Selama 21 Tahun, Pria Thailand Ini Akhirnya Melakukan Kremasi

- 7 Mei 2022, 14:40 WIB
ilustrasi peti mati - Seorang pria di Thailand yang telah tinggal dengan mayat sang istri selama 21 tahun akhirnya melakukan proses kremasi.
ilustrasi peti mati - Seorang pria di Thailand yang telah tinggal dengan mayat sang istri selama 21 tahun akhirnya melakukan proses kremasi. /carolynabooth/pixabay.com/carolynabooth

PR DEPOK – Seorang pria tua asal Thailand tinggal bersama mayat istrinya selama 21 tahun.

Akhirnya, setelah 21 tahun, pria Thailand itu kini telah mengkremasi istrinya.

Pria Thailand bernama Charn Janwatchakal tersebut mengucapkan selamat tinggal kepada sang istri setelah memegang jenazahnya selama lebih dari dua dekade, dalam apa yang disebutnya demonstrasi cinta abadi.

Pria berusia 72 tahun dari Bangkok, Thailand tersebut, mengkremasi mendiang istrinya dengan bantuan Phet Kasem Bangkok Foundation.

Baca Juga: Link Streaming dan Bocoran Drakor 'Our Blues' Episode 9: Memori Masa Sekolah Dong Suk dan Sun Ah Terungkap

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Mirror, rilisan resmi menunjukkan Charn menangis dan membantu membawa peti mati di luar rumahnya di distrik kota Bang Khen.

"Bu, kamu hanya pergi untuk urusan singkat dan kamu akan kembali ke rumah lagi. Tidak akan lama, aku janji,” kata Charn pada jenazah istrinya, jelang kremasi.

Charn telah tinggal dengan jenazah sang istri yang berada di dalam peti mati, di sebuah rumah beton kecil berlantai satu yang tampak seperti ruang penyimpanan.

Baca Juga: Ini Cara Daftar Banpres BPUM 2022 Online di oss.go.id, Dapatkan BLT UMKM Rp600 Ribu bagi Pelaku Usaha Mikro

Dia sebagian besar menggunakan ruangan kecil itu untuk tidur tetapi juga akan berbicara dengan tubuh istrinya seolah-olah masih hidup.

Charn tidak memiliki listrik dan rumahnya dikatakan dalam kondisi buruk. Pria itu juga hidup dari air yang dia bagikan dengan tetangganya.

Pada siang hari, Charn menyibukkan diri dengan kucing dan anjing peliharaannya di ruang kecil di sebelah rumah.

Baca Juga: Info Terkini: Terjadi Kepadatan Kendaraan, Ruas Tol Layang MBZ dari Jakarta ke Cikampek Ditutup Sementara

Diketahui bahwa Charn telah mendaftarkan kematian istrinya, meskipun berpura-pura sang istri masih hidup sehingga tidak ada tindakan hukum yang diambil terhadapnya karena menyembunyikan mayat.

Pejabat yayasan menemaninya untuk mengambil salinan akta kematian dari kantor distrik Bang Khen. Tahun kematiannya tercatat sebagai 2001.

Seorang eksekutif yayasan telah mengunjunginya selama dua bulan dengan makanan dan air, membantu Charn pulih dari kecelakaan sepeda motor.

Baca Juga: Login pip.kemdikbud.go.id, Cek Penerima PIP Kemdikbud 2022, Ada Bantuan Siswa SD, SMP, SMA Rp2,2 Juta

Charn kemudian menghubungi organisasi tersebut untuk meminta bantuan dalam mengatur kremasi, karena khawatir jika dia meninggal, istrinya tidak akan pernah mendapatkan pemakaman yang layak.

Charn mengatakan dia sebelumnya tinggal bersama kedua putranya, tetapi mereka telah pindah setelah gagal membujuk ayah mereka agar sang ibu dikuburkan.

Setelah kremasi, dia meletakkan jenazah istrinya di kain putih dan menyimpannya di tempat yang sama dengan peti mati.

Baca Juga: Tragis, Wanita Ini Meninggal Usai Terperangkap dalam Mesin Pembuat Roti Selama 1 Jam

Yayasan telah memperbaiki atap rumah, serta menyingkirkan gulma dan memberi Charn kasur, selimut, dan bantal baru.

Dia telah berjanji untuk melakukan pekerjaan sukarela untuk organisasi tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x